Banyuwangi, Jawa Timur - Pesisir barat Selat Bali, tepatnya perairan Banyuwangi menjadi surga pendaratan penyu. Hampir sepanjang tahun, kawanan penyu bertelur di kawasan ini.
Namun, tak sedikit yang dimangsa predator. Untuk menanamkan cinta lingkungan sejak dini, anak-anak pelajar home schooling di Banyuwangi diajak melepas tukik di Pantai Pulau Santen, Minggu (31/7/2022) sore.
Tak sekadar melepas tukik. Kegiatan ini memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak pentingnya menjaga ekosistem penyu. Sebab, binatang ini rawan dari kepunahan.
Sebanyak 99 ekor tukik atau anakan penyu dilepas secara bersama-sama. Kegembiraan terlihat dari anak-anak yang datang dari berbagai wilayah Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Bondowoso ini.
Tukik yang dilepas adalah hasil penetasan menggunakan alat inkubator buatan. Alat ini menyelamatkan telur penyu dari predator binatang buas maupun manusia.
Kali ini kami mengajak anak-anak home schooling untuk melepas tukik jenis Lekang," kata Pembina Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), Wiyanto Haditanojo.
Tukik ini menetas setelah dierami selama 60-64 hari dengan alat khusus. Alat ini hasil kreasi mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi.
"Tukik yang dilepas ini hasil penetasan dari 107 butir telur yang diselamatkan dari Pantai Boom, Banyuwangi," jelasnya.
Ternyata, setelah diinkubasi, hanya 99 telur yang menetas. Dengan alat penetasan ini telur penyu bisa diselamatkan dari predator. Sehingga, ikut mencegah kepunahan.
"Tukik yang menetas, seluruhnya kami lepaskan bersama anak-anak. Ini akan menjadi pengalaman berharga bagi mereka," tutupnya. (hoa/ebs)
Load more