Probolinggo, Jawa Timur - Menyikapi kegaduhan terkait akan adanya pelaksanaan event Bromo Adventure Trail and Mountain Bike yang berlangsung di Gunung Bromo bulan Agustus mendatang membuat sejumlah pihak kembali duduk bersama.
Dalam pertemuan pembahasan event ini, hadir perwakilan dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), PHDI, sejumlah kepala desa, tokoh masyarakat Tengger, ketua panitia penyelenggara, pelaku usaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LSM LIRA) Kabupaten Probolinggo, Minggu (24/7/2022).
Namun, semua keputusan tetap pada balai besar TNBTS. Pihaknya hanya memberikan masukan karena kawasan lautan pasir ada sejumlah tempat yang disakralkan.
"Biar tidak gaduh, rencana event trail itu agar dikaji ulang untuk mempertimbangkan kondisi di lapangan baik ekosistem maupun sejumlah lokasi yang kami anggap tempat suci,” katanya.
Perwakilan LSM LIRA Kabupaten Probolinggo yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan pihaknya mendukung penuh penolakan Bromo Adventure Trail and Mountain Bike untuk mendukung apa yang menjadi keinginan dan harapan masyarakat Tengger.
"Kami sudah mengambil langkah dengan memberikan surat ke pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) yang intinya untuk tidak memberikan izin event tersebut dengan berbagai pertimbangan," tegasnya.
Sementara itu, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) akan menampung semua saran yang ada untuk mengambil keputusan yang terbaik terkait rencana pelaksanaan Bromo Adventure Trail and Mountain Bike ini. (msn/nsi)
Load more