Surabaya, Jawa Timur - Tantangan mitigasi bencana terus berkembang, untuk itu Non-Governmental Organization International Disaster Response Network (IDRN) kembali menyelenggarakan Konferensi Global Changing Challenges (GCC) ke-5 pada 18-21 Agustus 2022 di Fairfield by Marriott, Kabupaten Badung, Bali.
Vice Chairman IDRN Inban Caldwell mengatakan GCC ke-5 ini mengangkat tema 'Tanggap Darurat di Dunia Baru'. Fokus agenda ini adalah Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM).
Inban memaparkan, ada alasan khusus GCC ke-5 ini diselenggarakan di Indonesia. Keunikan karakter masyarakat Indonesia menjadi perhatian khusus IDRN sejauh ini.
"Kita (Indonesia) punya penduduk sekitar 250 juta, 2200 lebih bahasa, ketika datang ke lokasi bencana kita tidak bisa punya satu program sama yang bisa kita aplikasikan ke semua tempat," katanya.
Inban menambahkan, semua komunitas rentan terhadap berbagai macam bencana, sehingga PBBM menyediakan struktur untuk mengantisipasi dan menangani kesiapsiagaan, pencegahan, penanganan, pemulihan dan mitigasi ketika terjadi keadaan darurat/ bencana.
Pembahasan dalam konferensi, kata Inban, digelar sesuai dengan fase kebencanaan, yakni sebelum, sedang, dan setelah keadaan darurat atau bencana. Namun, efektivitas PBBM bertumpu pada kemampuan jaringan ini untuk mengkolaborasikan sekaligus memobilisasi aset dan sumber daya di semua sektor.
"Konferensi ini memberikan berbagai teknik dan metodologi PBBM untuk meningkatkan kapasitas jaringan dan beroperasi secara efektif di tingkat masyarakat sembari berdialog dan melibatkan semua sektor yang terlibat dalam keadaan darurat atau bencana," bebernya.
Inban berharap konferensi ini memiliki implikasi dan dampak yang besar terhadap bagaimana setiap golongan dapat berjejaring bersama untuk bangsa dan masyarakat dalam menanggapi keadaan darurat/ bencana, serta pemulihan pasca bencana. (sha/hen)
Load more