Gresik, Jawa Timur- Seorang anak buah kapal (ABK) kapal tongkang muatan tiang pancang dan tiang listrik tewas di perairan Bawean, usai kapal yang ditumpanginya diterjang ombak besar dan cuaca buruk saat di tengah perjalanan dari pelabuhan Gresik menuju Banjarmasin. Korban diketahui bernama Mahmud (32) asal Kota Medan, Sumatera Utara.
Namun, sekitar pukul 14. 37 WIB, kapten kapal tug boat MR 801 yang bernama Basuni tiba-tiba mendengar dentuman.
Akibat kerasnya dentuman dari dalam tongkang mengakibatkan tiang pancang jatuh dari tongkang. Ditambah lagi saat itu juga terjadi ombak cukup besar. Sontak sang kapten pun hendak menyelamatkan tongkang yang sudah posisi miring.
"Kapten pun memutarbalikkan kapal tug boat untuk menyelamatkan kru di kapal tongkang. Dua kru Ririn dan Abdur Rahman sebagai kelasi tongkang berhasil menyelamatkan diri. Dengan menceburkan diri ke laut,” ungkap Kanit Satpolairud Bawean Bripka Sodiq Susanto, kepada awak media, Minggu (10/7/2022).
Sedangkan akibat kejadian itu, satu kru kapal bernama Mahmud tidak terselamatkan. Muatan tongkang yang berjatuhan itu pun menimpa korban yang merupakan kelasi tongkang, hingga kedua kakinya terjepit di crane tongkang. Korban langsung meninggal di tempat.
“Kedua kaki korban terjepit alat pemindah barang. Hingga korban mengalami patah kedua kakinya dan meninggal di tempat, ” jelasnya.
Kapal pun diarahkan ke Pulau Bawean bersama kru tongkang yang selamat. Sedangkan kapal tongkang masih tertinggal di Perairan pulau Bawean.
“Petugas bersama nelayan setempat membantu evakuasi TB beserta kru ke daratan Pulau Bawean. Tepatnya di Pelabuhan Sangkapura. Setelah itu, korban langsung dilarikan ke RS Ibnu Sina Gresik untuk dilakukan VER jenazah, ” ujar Sodiq.
“Untuk kerugian belum bisa diperkirakan. Masih dilakukan pendalaman oleh Satpolairud Polres Gresik,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk mengungkap penyebab dentuman dari dalam kapal, Satpolairud Polres Gresik masih melakukan penyelidikan. (mhb/ebs)
Load more