Malang, Jawa Timur - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/ Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut baik diluncurkannya aplikasi Smart Tourism and Infrastructure Hospitality, yang menyediakan informasi lengkap tentang pariwisata dan ekonomi kreatif di Malang, seperti destinasi wisata hingga kuliner.
ICT merupakan salah satu pilar penilaian dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI), dimana dalam penilaian tahun 2021 lalu Indonesia menempati peringkat 32 dunia atau naik 8 peringkat dari posisi sebelumnya (peringkat 40).
“Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality adalah bagian kolaborasi pentahelix untuk menghadirkan perbaikan di salah satu indikator pariwisata, dan ini merupakan langkah yang saya apresiasi. Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality ini bisa memajukan Information and Communications Technologies (ICT), sehingga diharapkan bisa menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf juga menilai adanya Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality bisa membantu meningkatkan pendapatan pelaku parekraf. Hal ini karena teknologi mampu membuka begitu banyak lapangan kerja.
“Semoga seluruh pemangku kepentingan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terus berupaya untuk bergerak cepat mengikuti pesatnya perkembangan teknologi, membantu memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia pasca pandemi Covid-19,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap industri pariwisata di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sehingga berdampak pada arah pengembangan pariwisata yang kini bergeser dari mass tourism ke arah quality tourism.
Quality tourism bukan hanya menjawab bagaimana standar kualitas pariwisata yang baik bisa terwujud dan dikembangkan, akan tetapi bagaimana pariwisata berkualitas mampu mengintegrasikan unsur-unsur kepariwisataan, seperti daya tarik, aksesibilitas, amenitas, tata kelola, aktivitas, layanan, dan jaminan keamanan, serta kesehatan terhadap wisatawan.
Tak hanya itu, perubahan demografi, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku konsumen juga membentuk arah baru industri pariwisata, salah satunya adalah digitalisasi. Tren digital tourism menjadi lompatan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Wisatawan juga mulai bergeser ke arah digital. Hal ini terlihat dari aktivitas wisatawan yang mulai merencanakan perjalanan, pre onpost journey, hampir seluruhnya dilakukan secara digital. Oleh karena itu, Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality penting di era sekarang,” tutup Menparekraf. (eco/hen)
Load more