Magetan, Jawa Timur - Sebanyak 2500 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah diterima Pemkab Magetan, guna menanggulangi wabah tersebut. Dari jumlah tersebut, dibagi menjadi dua, yaitu 2000 dosis untuk sapi potong, dan 500 dosis sisanya untuk sapi perah.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Magetan dr. Nur Haryani mengatakan, sesuai petunjuk pemerintah pusat, untuk vaksinasi perdana hari ini, Senin (27/6) difokuskan untuk sapi perah, karena dampaknya lebih serius dirasakan oleh peternak sapi perah.
“Magetan memang mendapat alokasi jatah 2500 dosis vaksin PMK, dengan rincian 500 dosis untuk sapi perah dan 2000 dosis untuk sapi potong,” kata Nur usai mendampingi dokter hewan melakukan vaksinasi di peternakan sapi perah, Desa Getas Anyar, Kecamatan Plaosan, Magetan.
Lebih lanjut, vaksinasi perdana ini dilakukan di peternakan sapi perah Desa Getas Anyar, Kecamatan Plaosan, yang memiliki populasi 90 ekor sapi perah sehat, dan dilanjut ke daerah lain yang masuk zona hijau.
“Total populasi sapi perah kita 753 ekor, jadi dirasa masih cukup ya alokasi vaksin untuk sapi perah. Diutamakan sapi perah dulu karena arahan dari pusat kemudian karena dampak PMK bagi perekonomian memang luar biasa selain efeknya cepat ke sapi perah dari pada sapi potong,” imbuh Nur.
Sementara vaksinasi diberikan dalam 3 tahap, yakni hari ini dosis pertama, dua minggu kemudian dosis kedua dan 1 bulan berikutnya adalah dosis 3 atau booster.
Kemudian 2000 dosis sisanya akan diberikan pada sapi potong di zona hijau atau daerah peternakan yang sapinya masih sehat belum terinfeksi PMK sambil menunggu update populasi sapi peternak dari masing-masing desa.
Meski jatah 2500 dosis vaksin PMK ini masih dirasa kurang, namun dengan vaksin tersebut minimal sudah bisa mengantisipasi penyebaran wabah PMK di Magetan.
Diketahui hingga hari ini, sebanyak 2046 sapi yang tersebar di 120 desa di Magetan terinfeksi penyakit mulut dan kuku. Namun demikian dari jumlah tersebut sebanyak 1009 sapi sudah dinyatakan sembuh. (men/hen)
Load more