Seperti dikabarkan, Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar sosialisasi rencana proyek pelebaran jalan nasional ruas Manyar, Gresik, dengan mengundang puluhan warga dan pedagang yang menempati pinggiran jalan Sadang-Gresik Raya Deandeles Pantura untuk menyampaikan adanya relokasi lapak pedagang yang terkena proyek pelebaran jalan.
Bupati Gresik bersama Forkopimda dan Forkopimcam Kecamatan Manyar kemudian menjelaskan terkait pelebaran jalan yang akan menggusur lapak para pedangang dan tempat usaha milik warga. Sayangnya, solusi yang diberikan Bupati bersama Forkopimda dan Forkopimcam tidak disetujui oleh warga, lantaran mereka beranggapan lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi sangat sepi, dan dekat dengan lapangan, serta area pemakaman. Warga mengharapkan tetap berdagang di nol jalan raya.
Sementara itu, Camat Manyar, Zainul Arifin menambahkan pihaknya telah melakukan validasi bangunan sepanjang jalan Raya Manyar yang terdampak proyek pelebaran jalan tersebut.
"Berdasarkan tahapan validasi ada sebanyak 199 kios. Dari 199 kios itu, sebanyak 70 kios milik warga Manyar, sedangkan sisanya sekitar 120an ialah warga luar," ujar Zainul.
Meski sebagian besar pedagang menyetujui rencana pelebaran jalan Raya Manyar. Ada beberapa warga yang kontra dengan rencana tersebut. Namun, Pemkab Gresik menegaskan pelebaran jalan Raya Manyar harus direalisasikan, karena ini kepentingan nasional dan masyarakat luas supaya tidak lagi kena imbas kemacetan selama bertahun-tahun.
Salah seorang warga, Muzammil mengaku pihaknya sepakat pelebaran jalan Raya Manyar itu.
"Kami mendukung. Semoga tetap relokasi memadai," katanya.
Load more