GKJW Jombang Hadirkan Pohon Natal Unik Setinggi 6 Meter dari Limbah Bambu
- tim tvone - rohmadi
Jombang, tvOnenews.com - Jelang Natal 2025, Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jombang menyuguhkan pemandangan yang berbeda dari gereja-gereja pada umumnya.
Bukan pohon cemara buatan yang menjulang, melainkan pohon Natal raksasa setinggi enam meter yang terbuat dari ratusan potongan bambu berdiri megah di gedung GKJW Jombang.
Terletak di Jalan Adityawarman, gereja ini memilih bambu sebagai ikon dekorasi Natal bukan hanya karena keunikannya, tetapi karena makna filosofis yang ingin ditonjolkan.
Sebanyak 220 potongan bambu disusun bertingkat membentuk pohon berbentuk kerucut, dihiasi lampu-lampu dan lampion alami yang menciptakan suasana hangat, teduh, dan penuh kedamaian.
Vikar GKJW Jombang, Zefta Bagus Nugroho, menjelaskan bahwa bambu dipilih karena sarat nilai spiritual.
“Bambu itu sederhana, akarnya kuat, tumbuh tinggi tetapi tetap melengkung penuh kerendahan hati. Itulah pesan yang ingin kami sampaikan kepada jemaat,” ujarnya, Kamis (11/12).
Zefta menuturkan, karakter bambu tersebut sejatinya mewakili makna kelahiran Yesus: hadir dengan kesahajaan, membawa teladan kerendahan hati, namun memberikan kekuatan besar bagi manusia.
Ketahanan bambu menghadapi berbagai musim juga dianggap sebagai cerminan keteguhan iman umat Kristiani dalam menghadapi tantangan hidup.
Yang membuat pohon natal ini semakin istimewa adalah bahan bakunya: limbah bambu.
“Yesus datang untuk merengkuh mereka yang tersisihkan. Limbah bambu ini jadi pengingat bahwa kasih Tuhan menyentuh semua orang, termasuk yang sering dianggap tidak berharga,” tutur Zefta.
Pembangunan pohon bambu ini memakan waktu sekitar dua hingga tiga minggu. Sebanyak 90 batang bambu dipotong menjadi 220 bagian sebelum dirangkai menjadi dekorasi megah yang kini menjadi pusat perhatian jemaat.
Tak hanya memajang pohon utama, GKJW Jombang juga menyelenggarakan Festival Pohon Natal. Sebanyak 10 kelompok jemaat turut berpartisipasi dengan membuat pohon natal dari bahan daur ulang. Tiap kelompok beranggotakan dua hingga lima orang yang merancang dekorasi sesuai kreativitas masing-masing.
“Kami ingin jemaat merasakan sukacita dalam kebersamaan. Natal itu tentang cinta, damai, dan karya kolektif,” jelas Zefta.
Seluruh rangkaian kegiatan Natal di GKJW Jombang diselaraskan dengan tema Natal Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI):“Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.”
Load more