Biro SDM Polda Jatim Luncurkan Sipanda dan E-Rikmin, Transparan dan Minim Kesalahan
- Tim tvone - tim tvone
Surabaya, tvOnenews.com — Biro SDM Polda Jawa Timur memperkenalkan terobosan besar dalam proses penerimaan anggota Polri melalui digitalisasi menggunakan dua aplikasi yaitu SIPANDA dan E-Rikmin.
Inovasi ini dirancang untuk menjawab berbagai persoalan klasik rekrutmen, mulai dari kemungkinan kesalahan input manual hingga meminimalisir potensi peredaran informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Karo SDM Polda Jatim, Kombes Pol Ari Wibowo, menegaskan bahwa digitalisasi rekrutmen ini merupakan langkah nyata Polri untuk menghadirkan seleksi yang lebih bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH). Menurutnya, tantangan terbesar sebelum diterapkannya sistem digital adalah tingginya risiko kesalahan input data, ketidakakuratan umur/domisili peserta, serta lamanya proses rekapitulasi pada setiap tahapan seleksi.
Sistem Terintegrasi dari Verifikasi
Dokumen aspek teknis digitalisasi dijelaskan oleh Paursubbagdiapers Bagdalpers Ro SDM Polda Jatim, IPTU Adrianus Adhiwira Yoga Pradana. Ia memaparkan bahwa aplikasi E-Rikmin kini menjadi alat untuk menyamakan presepsi dalam proses verifikasi berkas dalam pemeriksaan administrasi peserta seleksi di seluruh Polres Jajaran.
“Seluruh verifikasi dari Disdik, LLDIKTI, Kemenag, KONI, DISPORA, hingga P3AK dilakukan langsung di dalam sistem oleh verifikator. Semua instansi memiliki dashboard masing-masing sehingga hasil verifikasi langsung otomatis tercatat dan terdokumentasi di dalam sistem,” terangnya.
Selanjutnya melalui SIPANDA JATIM (Sistem Informasi Casis Panda Jatim), peserta juga dapat memantau pengumuman, jadwal seleksi, dan instruksi panitia secara “direct”, sehingga informasi yang didapat oleh para peserta lebih akurat dan meminimalisir potensi penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Transparansi di Era Police 4.0
Digitalisasi ini sejalan dengan program Polri menuju SDM unggul di era Police 4.0, yaitu modernisasi berbasis teknologi informasi yang menuntut kecepatan, ketepatan, serta integritas data.
Karo SDM menegaskan bahwa pengawasan yang dulunya sulit dilakukan kini menjadi sangat mudah:
“Seluruh aktivitas panitia di Polres jajaran dapat kami pantau langsung dari tingkat Polda. Sistem ini menutup ruang bagi manipulasi data dan mempercepat pengambilan keputusan.”
Menuju Standarisasi Nasional
Kombes Ari berharap digitalisasi rekrutmen yang kini berjalan di Jawa Timur dapat menjadi model bagi seluruh Polda di Indonesia.
Load more