Menkes Luncurkan Teknologi PET Scan dan MICS untuk Penderita Jantung di RSUPS Surabaya, Pasien bisa Ditanggung BPJS

Surabaya, tvOnenews.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kemenkes Surabaya resmi meluncurkan layanan teknologi medis terbaru berupa PET Scan, Radioterapi, serta operasi jantung Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) dan perbaikan katup mitral perdana, Senin (17/11).

Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam upaya menghadirkan layanan kesehatan berteknologi tinggi di dalam negeri, tanpa harus merujuk pasien ke luar negeri.

“Cukup di negara sendiri, pasien bisa menjalani pengobatan kanker dan operasi jantung dengan aman dan nyaman,” ujar Dr. Martha Siahaan, PLH Direktur Utama RSUP Kemenkes Surabaya.

Sejak dibuka pada 20 Januari 2025, RSUP Kemenkes Surabaya telah melayani tiga kali operasi jantung. Tiga pasien yang pernah menjalani operasi turut hadir dalam peluncuran teknologi ini.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa RSUP Kemenkes Surabaya kini memiliki alat operasi ganti katup dan bypass pembuluh jantung dengan teknologi canggih.

Dengan metode MICS, operasi jantung tidak lagi membutuhkan pembukaan tulang rusuk secara penuh. Sayatan kecil cukup untuk mempercepat proses, mengurangi komplikasi, dan mempercepat pemulihan.

“Dulu harus digergaji, sekarang cukup disayat kecil. Ini sangat membantu pasien dan mengurangi beban biaya,” jelas Budi.

Selain MICS, teknologi PET Scan kini tersedia di RSUP Kemenkes Surabaya sebagai rumah sakit pemerintah pertama di Jawa Timur yang menyediakannya.

PET Scan berfungsi mendeteksi penyebaran kanker secara akurat, sehingga masyarakat tidak perlu lagi pergi ke Jakarta atau kota besar lainnya.

“Masyarakat sekitar cukup datang ke RSUP Kemenkes Surabaya untuk deteksi kanker,” tambah Budi.

Layanan MICS dan PET Scan dapat diakses menggunakan kartu BPJS, meski untuk radioterapi masih memerlukan rujukan sesuai jenjang rumah sakit.

Irma, perwakilan RSUP, menjelaskan bahwa pasien harus dirujuk dari rumah sakit tipe B sebelum ke tipe A seperti RSUP Kemenkes Surabaya.

“Penyakit ini menyedot dana BPJS cukup besar, jadi sistem rujukan tetap diberlakukan,” ujarnya.

Untuk memperluas akses dan pemahaman masyarakat, RSUP Kemenkes Surabaya menjalin kerja sama dengan Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA).
Promosi layanan akan dilakukan melalui jaringan ibu PKK, lurah, dan camat agar informasi menjangkau lapisan masyarakat terbawah. (zaz/hen)