Gugur dalam Menjalankan Tugas, Menteri Transmigrasi Beri Penghargaan Kepada Mahasiswa ITS Asal Sidoarjo
- khumaidi
Sidoarjo, tvOnenews.com - Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia memberikan penghormatan dan penghargaan atas wafatnya salah satu pejuang Patriot Transmigrasi terbaik asal Desa Kalitengah RT 07 RW 03 Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Abdul Rohid.
Abdul Rohid merupakan mahasiswa program studi rekayasa instrumentasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ia juga bagian anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP) 11 Kawasan Bahari Tomini Raya, Sulawesi Tengah.
Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan, rasa duka cita mendalam atas berpulangnya Abdul Rohid.
"Innalillahi wainna ilaihiraji’un. Dengan rasa duka cita yang mendalam, saya atas nama pribadi, seluruh jajaran Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia,
serta atas nama Presiden Republik Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan belasungkawa yang tulus atas berpulangnya Saudara Abdul Rohid, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP) 11 yang sedang melakukan riset dan pemetaan potensi ekonomi di Kawasan Bahari Tomini Raya Sulawesi Tengah. Almarhum meninggal pada hari Senin, 10 November 2025 pada pukul 17.30 WIB di Sidoarjo," ucapnya dalam upacara penghormatan di pemakaman umum Desa Kalitengah.
Ia mengatakan pemberian penghargaan Patriot Transmigrasi kepada almarhum adalah sebagai apresiasi atas dedikasi dan pengabdian dalam melaksanakan riset kajian dan pendampingan pada program transmigrasi.
Lebih lanjut Menteri Transmigrasi mengungkapkan, almarhum adalah anak kedua dari tiga bersaudara menjadi bagian dari salah satu Patriot Transmigrasi terbaik, seorang muda yang memilih jalan pengabdian di atas kenyamanan pribadi.
"Seyogianya, almarhum di wisuda pada bulan September lalu dengan indeks komulatif 3,58 cumlaud. Namun ia memilih menunda wisuda, demi bergabung dengan Tim Ekspedisi Patriot dan mengabdi di garis depan pembangunan Indonesia," ungkapnya.
Dia menyampaikan, almarhum Abdul Rohid selain menjadi mahasiswa berprestasi, ia juga aktif dalam berorganisasi serta mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
"Saya telah menerima laporan dari ITS bahwa almarhum adalah mahasiswa berprestasi, unggul dalam akademik, aktif dalam organisasi, dan dikenal sebagai pribadi yang cerdas, disiplin, serta berjiwa sosial tinggi. Dengan semangat, kecerdasan, dan ketulusan hatinya, almarhum turut berkontribusi nyata dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi Indonesia," ujarnya.
Baginya, pengabdiannya bukan hanya menjadi kebanggaan Tim Ekspedisi Patriot, dan keluarga besar Kementerian Transmigrasi, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia bahwa membangun negeri bisa dimulai dari garis depan Indonesia.
Menteri Transmigrasi menceritakan dua wasiat almarhum sebelum wafat kepada keluarga, yaitu agar adik bungsu almarhum melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi seperti dirinya dan kedua ingin membelikan baju batik untuk ayah, ibu, dan saudara-saudaranya sebagai tanda kebanggaan di hari wisudanya yang dijadwalkan pada Maret 2026.
"Untuk menghormati wasiat tersebut, atas nama pemerintah dan negara, saya bertanggung jawab penuh untuk mewujudkannya. Pertama, Kementerian Transmigrasi akan memberikan beasiswa pendidikan penuh kepada Mbak Aprilia Nur Intan Saputri hingga lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta memastikan pendampingan agar ia dapat memperoleh beasiswa Bidikmisi atau sejenisnya, sehingga kelak ia bisa menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana," terangnya.
"Kedua, Kementerian Transmigrasi akan menyiapkan pakaian batik terbaik bagi ayah, ibu, dan saudara kandung almarhum untuk dikenakan pada wisuda Maret 2026 nanti sebagai simbol kasih, kebanggaan, dan pemenuhan amanah seorang anak," imbuh dia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Transmigrasi juga menyampaikan pesan duka mendalam dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Bapak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yakni permohonan maaf karena tidak dapat hadir secara langsung akibat agenda pemerintahan yang tidak dapat ditinggalkan.
"Selain santunan dari Kementerian Transmigrasi, Bapak Menko juga menitipkan santunan pribadi bagi keluarga almarhum. Kedua santunan tersebut akan kami serahkan secara terpisah di rumah duka," jelasnya.
Menteri Transmigrasi menguatkan keluarga bahwa kebaikan dan jasa almarhum akan senantiasa dikenang sebagai bagian dari jejak kehormatan para Patriot Transmigrasi Indonesia.
"Kepada Bapak Abdul Gofur dan Ibu Jumaika yang kami hormati, serta Mas Abdul Basid dan Mbak Aprilia Nur Intan Saputri, kakak dan adik almarhum, kami sepenuhnya memahami bahwa tidak ada kata yang dapat menghapus rasa kehilangan seorang anak dan saudara tercinta. Namun ketahuilah bahwa doa, air mata, dan penghormatan dari seluruh Patriot Transmigrasi di penjuru Nusantara menyertai almarhum," kata dia.
"Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah dan pengabdiannya, melapangkan jalannya, serta menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Kepada keluarga besar almarhum, semoga Allah SWT menganugerahkan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi ujian ini. Pengabdian dan keteladanan almarhum akan senantiasa kami kenang sebagai bagian dari jejak kehormatan para Patriot Transmigrasi Indonesia," pungkasnya. (khu/far)
Load more