Korban Ambruk Bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, terus Bertambah, Satu Santri Diamputasi
- tim tvone - zainal ashari
Sidoarjo, tvOnenews.com - Peristiwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9) sore, menyebabkan 87 orang menjadi korban.
Berdasarkan data terbaru hingga Selasa (30/9) dini hari, satu santri diamputasi dan satu santri dilaporkan meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.
Sebanyak 38 korban luka dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, empat lainnya di RS Delta Surya, dan 45 korban dievakuasi ke RSI Siti Hajar.
Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro, dr Atok Irawan, merinci kondisi para pasien yang ditangani pihaknya.
“Disini 27 rawat jalan, lima pasien sedang opname, dua operasi, satu observasi cedera otak ringan. Dua pasien dengan patah tulang sudah pulang. Dua lainnya masih observasi. Satu pasien baru masuk, kita putuskan amputasi lengan kiri,” jelas dr Atok kepada awak media.
Salah satu korban yang harus menjalani amputasi adalah Nur Ahmad, santri yang mengalami luka parah akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
“Nur Ahmad namanya, yang diamputasi,” ungkap dr Atok.
Pantauan tvOnenews.com di lokasi, hingga Selasa dini hari, halaman IGD RSUD R.T. Notopuro masih dipadati keluarga pasien. Mereka menunggu kabar kondisi sanak saudara yang dirawat maupun mengecek papan informasi korban luka.
Evakuasi di lokasi kejadian masih terus berlangsung. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan dikerahkan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal di bawah puing bangunan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan keselamatan bangunan pendidikan, khususnya di lingkungan pondok pesantren. Pemerintah daerah dan tim penanganan bencana terus berkoordinasi untuk memberikan penanganan terbaik bagi para korban dan keluarganya. (zaz/hen)
Load more