Puluhan Siswa Makan Nasi MBG Berulat, Wakil Bupati Akan Kirim Surat ke Badan Gizi Nasional
- abdur rahem
Bangkalan, tvOnenews.com - Puluhan siswa Sekolah Dasar Bumi Anyar 1 Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, memakan menu MBG yang banyak ulatnya, pada Selasa (23/9).
Dalam video rekaman tersebut, terlihat menu MBG dengan sayur tumis wortel dan bunga kol terdapat sejumlah belatung dan ulat berwarna putih, sedangkan pada bagian nasi terdapat ulat hijau.
Bahkan dalam video berdurasi 19 detik itu, terlihat siswa sudah memakannya dan saat tersisa sedikit, siswa itu baru mengetahui setelah ada ulat keluar dari nasi tersebut.
Menaggapi hal tersebut, Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Jakfar mengaku prihatin dengan temuan tersebut. kKarena dalam satu minggu ini, sudah banyak kejadian temuan menu MBG basi dan berbau yang disajikan kepada siswa.
“Beberapa hari ini telah terjadi temuan yang cukup memprihatinkan, bahwa banyak sekolah yang menerima menu MBG basi, ada yang banyak ulatnya. Kami dari pemerintah sangat prihatin,” tegas Wabup Bangkalan,
Fauzan menekankan kepada petugas SPPG untuk mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Apabila ditemukan pihak-pihak SPPG telah mengirimkan menu makanan yang tidak sesuai dengan SOP, misalkan terdapat ulat atau basi, Pemkab Bangkalan akan berkirim surat kepada BGN sebagai upaya memaksimalkan fungsi satgas untuk mendukung program astacita seperti ketahanan pangan dan makan bergizi gratis.
“Kami akan melaporkan kejadian-kejadian ini, tidak ada toleransi bagi SPPG mengirim makanan yang tidak sesuai," tambahnya.
Pihaknya juga menyayangkan karena ini adalah program presiden yang harus dikawal.
“MBG merupakan program prioritas astacita presiden, kami di daerah harus mengawal sehingga ketika ada kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” tegas Fauzan.
Selain itu, pihaknya akan memerintahkan satgas MBG yang dibentuk pemerintah setempat, agar memanggil pihak dapur penyuplai makan bergizi gratis di sekolah tersebut. (arm/far)
Load more