Dua Mobil Berisi Uang Rp5 Miliar Diamankan Polres Mojokerto Kota
- tvOne
Mojokerto, Jawa Timur tvOne
Satreskrim Polres Mojokerto Kota mengamankan dua unit mobil yang mengangkut uang sebanyak Rp5 miliar, saat melintas di exit Tol Mojokerto Barat, Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto.
Penemuan mobil berisi uang Rp5 miliar tersebut bermula dari petugas Sabhara Polres Mojokerto Kota yang melakukan patroli. Saat melintas di dekat pintu gerbang Tol Gedek, sekira pukul 01.00 WIB Kamis (7/4/2022) dini hari, petugas mendapati dua mobil jenis GranMax dan Pajero yang berhenti di tempat gelap.
"Petugas yang curiga kemudian mendatangi dua mobil tersebut. Saat dilakukan pengecekan, ditemukan tumpukan uang baru di dalam mobil" terang Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rizki Santoso, Rabu (20/4/2022) malam.
Semula petugas menduga, tumpukan uang baru pecahan Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, Rp 10.000 dan Rp 20.000 tersebut merupakan uang palsu yang hendak diedarkan jelang hari raya Idul Fitri.
"Petugas awalnya menduga uang dalam mobil tersebut merupakan uang palsu sehingga kemudian dibawa ke Mapolres Mojokerto Kota. Namun dalam pengecekan, ternyata uang tersebut asli, baru dicetak dan masih terdapat label dari Bank" ujar Rizki.
Selain mengamankan Rp5 miliar uang, petugas kepolisian juga mengamankan 6 orang. Dari pemeriksaan, diketahui uang tersebut merupakan milik JE (29 tahun) warga Sidoarjo.
"Saat ini kami masih menyelidiki dan melakukan pemeriksaan. Status JE masih sebagai saksi" ucap Rizki.
Meski dari hasil pemeriksaan dan kroscek, diketahui uang tersebut asli dikeluarkan dari sebuah Bank di Bandung, namun pihak kepolisian menyelidiki adanya indikasi pelanggaran penguasaan uang pecahan dengan nilai fantastis.
"Terkait penukaran uang baru di Bank, biasanya paling besar Rp4 juta, tapi disini yang kita temukan nilainya cukup besar" terang Rizki.
Menurut Rizki, sesuai SOP, transaksi penukaran uang baru dengan jumlah besar harus melalui pembukuan resmi. Namun dalam transaksi yang dilakukan JE diduga pihak Bank tidak melakukannya.
"Diduga terjadi kesalahan SOP, nah itu yang sedang kita selidiki. Karena seharusnya yang berhak menukarkan uang dengan jumlah besar adalah lembaga resmi atau Bank yang ditunjuk" ujar Rizki.
Load more