Darurat Campak, Sebanyak 275 Balita Dirawat di RSUD Bangkalan dan Satu Meninggal Dunia
- abdur rahem
Bangkalan, tvOnenews.com - Kabupaten Bangkalan mulai darurat pasien campak sejak Bulan Januari 2025. Kasus campak pada anak di Bangkalan Jawa Timur terus mengalami peningkatan setiap bulan.
Pada Bulan Agustus 2025, sebanyak 50 balita dan anak anak terkena campak dan saat ini 17 pasien masih menjalani perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan.
Berdasarkan catatan RSUD sejak Januari hingga Agustus 2025, tercatat sebanyak 275 anak terpapar virus campak di wilayah Bangkalan. Mereka berasal dari wilayah utara Bangkalan seperti Geger dan Kokop.
Pada Januari 2025, total penderita campak sejumlah 32 pasien berusia balita dan satu diantaranya meninggal dunia. Pada Februar, tercatat sebanyak 38 pasien campak, Maret sebanyak 12 pasien, April sejumlah 23 pasien, Mei sebanyak 35 pasien, Juni sejumlah 40 pasien, dan Juli sebanyak 44 pasien.
Ismawati, orang tua balita warga Kecamatan Tanah Merah mengungkapkan, anaknya sudah 12 hari dirawat di ruang anak RSUD Ayamrabu Bangkalan. Gejala awalnya ialah suhu tubuh tinggi, muncul bercak merah, bahkan sesak nafas.
"Awalnya panas dan dibawa ke sini, nginep tiga hari lalu pulang. Tapi panas lagi, lalu dibawa lagi sampai sekarang," jelasnya.
Kondisi putranya kini terus memburuk akibat mengalami sesak napas. Bahkan, pasien tersebut akan segera dirujuk ke rumah sakit di Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih intensif.
"Sesaknya enggak sembuh-sembuh, setelah ini mau dirujuk ke Surabaya," tutupnya sambil menggendong putranya.
Sementara, Mega Malynda, dokter spesialis anak RSUD Syamrabu Bangkalan mengatakan 17 pasien campak yang dirawat didominasi oleh anak di bawah usia lima tahun atau balita.
Ia menjelaskan, gejala campak diawali dengan demam tinggi. Saat demam sudah masuk hari ketiga maka muncul ruam-ruam merah yang awal kemunculannya di belakang tubuh, lanjut di wajah, dan akhirnya di seluruh tubuh. Biasanya juga disertai batuk, pilek, diare, dan mata merah.
“Mayoritas saat dibawa ke sini kondisinya stabil, tapi ada beebrapa yang sudah terjadi komplikasi seperti diare disertai kurang cairan, batuk dan pilek hingga sesak nafas. Tetapi tidak banyak,” jelas dr. Mega.
Rata-rata, pasien yang dirujuk ke RSUD Bangkalan karena mengalami demam tinggi dan disertai ruam merah di belakang telinga dan beberapa bagian wajah.
Load more