Jelang HUT ke-80 RI, Seruan Persatuan dari Aliansi Damai Jatim
- tim tvOne
Surabaya, tvOnenews.com - Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80, Aliansi Gerakan Aksi Damai Jatim mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pendahulu bangsa, yang mampu mempersatukan Indonesia dengan beragam suku, bahasa dan agama yang berbeda.
Menurut Ketua Aliansi Gerakan Aksi Damai Jatim, Edy Sukarno, Indonesia saat ini memang menghadapi permasalahan intoleransi khususnya terkait agama, meskipun Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menekankan persatuan dalam keberagaman.
Berbagai kasus intoleransi dan diskriminasi berbasis agama masih terjadi di berbagai daerah. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi intoleransi antara lain pemahaman keagamaan yang eksklusif, beberapa kelompok agama memiliki pemahaman yang sempit dan eksklusif yang cenderung memandang kelompok lain sebagai ancaman atau musuh.
"Kemerdekaan merupakan warisan hasil darah keringat dan air mata dari para pelopor, pendiri bangsa, pejuang kemerdekaan dan seluruh rakyat Indonesia. Mereka sudah berjuang dan bekerja tanpa lelah untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Oleh karena itu, Asosiasi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menyambut dan menyemarakkan HUT Ke-80 RI dengan penuh semangat, kegembiraan, dan kebersamaan," terang Edy Sukarno.
Edy menambahkan, harapan dari aliansi pada HUT RI kali ini, adalah agar semangat kemerdekaan dan persatuan terus membara di seluruh rakyat Indonesia, serta bangsa ini terus maju dan sejahtera. Peringatan ini juga menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan dan merefleksikan makna kemerdekaan yang sebenarnya.
"Persatuan antar sesama masyarakat dan suku adalah kunci untuk menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa. Persatuan menciptakan rasa persaudaraan, serta saling menghargai dan toleransi di antara kelompok sehingga meminimalisir potensi konflik, dan membangun masyarakat yang harmonis," lanjut Edy.
Aliansi Gerakan Aksi Damai Jatim dengan tegas menyatakan berkomitmen dan menghimbau seluruh lapisan masyarakat, agar menjaga persatuan dan kesatuan untuk masa depab Indonesia yang lebih baik.
"Masyarakat harus menghindari ujaran kebencian dan hoaks atas dasar SARA, intoleransi dan radikalisme agama," pungkas Edy Sukarno. (gol)
Load more