ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Diduga Peras Dua Mahasiswa hingga Diminta Pinjol, Oknum Polisi Surabaya Ditahan

Dua mahasiswa asal Surabaya berinisial KV dan RA diduga menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi berpangkat Brigadir Kepala, yang berdinas di Polsek Tandes.
Jumat, 27 Juni 2025 - 15:15 WIB
Ayah korban pemerasan oknum polisi
Sumber :
  • zainal arifin

Surabaya, tvOnenews.com – Dua mahasiswa asal Surabaya berinisial KV (23) dan RA (23) diduga menjadi korban pemerasan oleh seorang oknum polisi berpangkat Brigadir Kepala, yang berdinas di Polsek Tandes. Ironisnya, setelah dituduh berbuat asusila tanpa bukti, mereka bahkan didesak untuk meminjam uang melalui aplikasi pinjol guna memenuhi permintaan uang dari sang oknum.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam (19/6/2025) malam. Djumadi, ayah dari KV, menjelaskan kronologi kejadian bermula ketika anaknya bersama RA pulang dari acara pernikahan di Krian, Sidoarjo, dan sempat mengalami senggolan ringan dengan sepeda motor saat keluar dari pintu tol Tambak Sumur.

“Sudah damai, saling minta maaf, dan tidak ada korban luka,” ujar Djumadi, Selasa (24/6).

Namun saat melintas di kawasan Pondok Candra pukul 22.00 WIB, mobil mereka dihentikan oleh pria berseragam polisi yang kemudian dikenali sebagai Bripka Hengki bersama seorang rekannya berpakaian bebas. Mereka mengaku sebagai bagian dari operasi gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan wartawan.

Keduanya lalu dituduh melakukan tindakan asusila. Bripka Hengki memaksa masuk mobil, menyuruh korban berpindah posisi, dan membawa mereka berputar-putar di wilayah Surabaya timur. Saat berhenti di depan Polda Jatim, bukannya diproses secara hukum, Bripka Hengki justru meminta uang Rp7–10 juta sebagai “jalan damai.”

Karena hanya memiliki Rp650 ribu, keduanya dibawa ke Indomaret Drive Thru di kawasan Jalan A. Yani untuk menarik uang. Tidak hanya itu, ATM milik RA disita, PIN diminta, dan mereka bahkan didesak mengajukan pinjaman online jika tak punya uang tunai.

“Anak saya dilarang buka HP, bahkan ketika hendak mengabari saya, langsung dibentak,” tutur Djumadi geram.

Korban sempat meminta nomor rekening untuk transfer, namun ditolak. Ketika ditantang untuk menyelesaikan masalah di kantor polisi, Bripka Hengki justru menolak dengan dalih tidak enak dengan rekan-rekannya.

Tindakan pemerasan tersebut akhirnya dilaporkan ke Propam Polda Jatim dan kini Bripka Hengki ditahan oleh Unit Paminal Polrestabes Surabaya untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Kapolsek Tandes AKP Julkifli Sinaga saat dihubungi awak media membenarkan bahwa terduga oknum pelaku merupakan anggotanya.

“Yang bersangkutan sudah kami amankan. Saat ini ditangani oleh Propam Polrestabes. Keterangan lengkap akan disampaikan lewat Humas Polrestabes Surabaya,” ujarnya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Polrestabes Surabaya maupun Polda Jawa timur terkait permasalahan tersebut.

Kasus ini kembali menyorot integritas dan akuntabilitas aparat di lapangan. Tim tvOne akan terus mengikuti proses pemeriksaan dan memastikan hak korban mendapat keadilan. (zaz/far)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT