Mantan Napi Teroris Umar Patek Kini Berbisnis Meracik Kopi
- tvone - sandi irwanto
Surabaya, tvOnenews.com - Mantan narapidana teroris Umar Patek dulu paling diburu karena ahli merakit bom kini menjadi peracik kopi.
Umar membuka usaha kopi Ramu yang khas dengan aroma rempah. Menariknya, saat peluncuran kopi buatannya turut hadir mantan Kepala Densus 88 Antiteror Irjen Marthinus Hukom dan sejumlah tokoh nasional.
Siapa yang menduga jalan hidup Umar Patek berubah. Padahal, dulu Amerika Serikat sempat membandrol kepala Umar Patek USD 1 juta bagi yang mampu menangkapnya.
Titik balik kehidupan Umar Patek ini bermula dari pertemuannya dengan seorang dokter yang juga pengusaha di Surabaya, yakni dr David Andreasmito, dua bulan setelah dia bebas dari lapas Porong, Sidoarjo. “Sejak saat itu, kami saling berkomunikasi dan semakin akrab. Beberapa kali saya diberi uang sama dr David tapi saya menolak. Saya butuh pekerjaan, bukan diberi uang,” ungkap Umar Patek.
Saat dr David berkunjung di rumah Umar Patek, dia disugui kopi racikannya dan dirasa enak. Selanjutnya, dia menawari Umar untuk membuat kopi dan dijual. Lelaki bernama asli Hisyam bin Alizein ini menyanggupinya dan mulai belajar meracik kopi secara professional.
“Saat itu, saya menekuni usaha kopi ini dengan belajar langsung dari barista temannya dr David menggunakan mesin modern. Saya belajar secara intens dan akhirnya bisa meracik kopi ini,” ujar mantan teroris pelaku Bom Bali ini.
Kopi buatan Umar diberi label Kopi Ramu, Umar Patek. Jika dibalik, kata “Ramu” itu menjadi ‘Umar”. Umar Patek berharap bisa hidup lebih baik dan produk kopinya yang sudah diluncurkan bisa diterima masyarakat dan laku di pasaran.
“Di keluarga saya, tradisi minum kopi itu sudah sejak saya kecil. Ibu saya membuat kopi sendiri dengan diberi ramuan rempah sehingga rasanya enak, aromanya khas dan kalau diminum hangat,” ungkap Umar. (msi)
Load more