Peternak Lumajang Sukses Pasarkan Sapi Kurban Jumbo melalui Media Sosial
- tim tvone - wawan sugiarto
Lumajang, tvOnenews.com - Menjelang hari raya kurban, kebutuhan hewan kurban baik kambing maupun sapi, terus meningkat di sejumlah daerah, termasuk di Lumajang.
Cara penjualannya pun juga bervariasi, baik dijual secara langsung di pasar hewan maupun melalui media sosial.
Namun, bagi Slamet Banyulangit (45) warga Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung, Lumajang, penjualan melalui media sosial dirasa jauh lebih efektif dan efisien.
Di peternakan Mandiri Farm milik Bahul (40) inilah, setiap hari Slamet menawarkan sapi kurban jenis Simental maupun Limousin berukuran jumbo melalui Facebook dan Tik-Tok.
"Setiap pagi usai bersih-bersih kandang dan memandikan sapi, saya lanjutkan dengan live tik tok untuk menawarkan sapi-sapi ini. Ini cukup efektif karena bisa menjangkau calon pembeli di berbagai wilayah," kata Slamet saat ditemui di kandangnya, Rabu (28/5).
Bukan tanpa alasan, pemilik peternakan sejak awal merintis usaha penggemukan sejak tahun 2022, selalu menggunakan sarana media sosial untuk menawarkan sapi-sapinya.
"Kalau dijual ke pasar hewan kan harganya cenderung murah, butuh sarana angkut dan sapi rentan terkena penyakit. Ya lebih baik kita jual secara online namun transaksinya nanti secara offline, jadi calon pembeli bisa datang langsung ke kandang," jelasnya.
"Para pembeli tidak usah khawatir dan ragu-ragu, karena sapi yang kita jual ini sudah layak dijdikan hewan kurban. Sapi juga gemuk dan sehat, perkara harga nanti tetap bisa ditawar sampai ada kesepakatan," imbuhnya.
Slamet menyebutkan, bahwa harga sapi juga cukup bervariasi mulai harga Rp 40 juta hingga Rp 80 juta, tergantung jenis dan bobotnya.
"Alhamdulillah jelang hari raya kurban tahun ini, angka penjualan meningkat tajam. Pembelinya selain dari lokal Lumajang, namun juga beberapa kota di Jawa Timur hingga Jakarta. Sampai hari ini sudah laku 10 ekor," ungkapnya.
Sementara itu, Adenan salah satu pembeli mengaku sengaja datang langsung ke kandang, setelah mengetahui dari media sosial.
"Saya tahuya dari tik-tok, kok bagus sapinya, akhirnya saya datang langsung ke kandang untuk beli sapi kurban," ujar Adenan.
Load more