Tali Sling Putus, Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Lumajang Ditutup
- tim tvone - wawan sugiarto
Lumajang, tvOnenews.com - Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Pasrujambe dengan Candipuro, yang membentang di atas aliran Sungai Besuk Sat, Dusun Munggir, Desa Pasrujambe, terpaksa ditutup oleh pihak pemerintahan desa setempat.
Penutupan terpaksa dilakukan lantaran terdapat salah satu tali sling jembatan yang terputus. Akibatnya, badan jembatan pada bagian yang terputus itu menggelantung.
Beberapa baut pada badan jembatan juga sudah hilang dan banyak yang berkarat.
Awalnya, kerusakan pada jembatan sepanjang 96 meter ini diketahui oleh warga yang melintas. Kala itu, warga melihat plat baja hampir terjatuh.
"Yang tahu awalnya warga yang biasa cari rumput disini, setelah itu kita lapor ke desa," ujar Mariyanto, selaku Kepala Dusun Munggir, Rabu (7/5).
Mariyanto menambahkan, jembatan gantung ini adalah penghubung vital antar dua kecamatan.
Alternatifnya, saat jembatan ini rusak, warga harus melintas jembatan limpas di aliran Sungai Besuk Sat atau Pak Trubus.
Namun, jalan ini tidak bisa dilewati sewaktu-waktu karena kerap diterjang banjir lahar Gunung Semeru.
Jalur lain yang bisa dilewati warga adalah dengan jalan memutar lebih jauh lewat jembatan Mujur di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, yang memiliki selisih waktu hingga 2 jam.
"Lewat jalur Pak Trubus bisa, tapi kalau banjir gak bisa dilewati, jalan lain ya mutar dulu jauh selisihnya sekitar 2 jam," tambahnya.
Sementara, Kepala Desa Pasrujambe, Sugianto mengatakan, saat ini pihak desa masih mengupayakan pergantian tali sling yang putus.
Menurutnya, bagian sling jembatan yang putus ini memang sudah lapuk dimakan usia. Sejak dibangun pada 2011 silam, jembatan gantung baru kali ini mengalami kerusakan.
"Putusnya ini murni faktor usia yang sudah terlalu tua. Sementara kita tutup untuk menghindari demi keselamatan warga, kita masih upayakan perbaikan, memang baru kali ini rusak," pungkasnya. (wso/hen)
Load more