Truk Kostrad Terbakar di Tol Gempol, Ini Penjelasan Dandim 0819 Pasuruan
- antara
Pasuruan, tvOnenews.com - Komandan Kodim 0819 Pasuruan Letkol Arhanud Noor Iskak memberikan penjelasan soal peristiwa truk milik Kostrad yang meledak dan terbakar di Tol Gempol, Pasuruan, di kilometer 774 pada Senin (5/5) malam.
Iskak menjelaskan bahwa truk membawa perlengkapan dan Satuan Brigade Infanteri (Brigif) 509 Kostrad Jember, melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Jember.
"Rombongan terdiri dari empat truk yang membawa perlengkapan dan anggota Brigif 509 Kostrad Jember, setelah sebelumnya satuan tersebut bertugas di Papua," kata Iskak.
Ia menjelaskan, truk yang meledak dan terbakar di Tol Gempol membawa amunisi berjenis granat tangan dan juga peluru kaliber kecil.
Selain itu Iskak juga mengonfirmasi bahwa satu orang anggota meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
Ia menegaskan bahwa anggota yang meninggal dunia bukan akibat dari ledakan ataupun percikan api, melainkan akibat terjatuh dari ketinggian saat berusaha mengevakuasi diri melompati tembok pagar pembatas tol.
Anggota berinisial U yang tewas berada di truk nomor urut tiga dari total empat truk yang beriringan menuju Jember.
Iskak menjelaskan bahwa anggota U yang melihat truk nomor dua terbakar segera turun dari kendaraan yang ditumpanginya untuk mengevakuasi diri dan berlindung di balik tembok pagar pembatas jalan tol.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), lanjutnya, visibilitas di area kejadian memang sangat rendah sehingga anggota U tidak menyadari bahwa jalur evakuasi yang dipilihnya merupakan jurang dengan kedalaman tujuh hingga 10 meter.
Anggota U lantas terjatuh dan dinyatakan meninggal dunia setelah dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo.
Iskak menegaskan saat ini pihaknya terus menyelidiki penyebab utama truk pengangkut muatan amunisi tersebut meledak dan terbakar.
Ia menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan penyisiran dengan radius hingga satu kilometer dari lokasi kejadian guna mencari sisa-sisa amunisi yang berpotensi tercecer.
Iskak juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya granat tangan dan peluru yang tercecer.
Ia meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan amunisi tersebut.
Load more