Ngaku Jadi Perawat dan Cari Jodoh, Pasutri Asal Kediri Tipu Pemuda Gresik hingga Rp47 Juta
- Tim tvone - habib
Gresik, tvOnenews.com - Ada-ada saja. Hendak mencari jodoh lewat media sosial (medsos) lantaran telah lama melajang, seorang pemuda di Gresik malah menjadi korban penipuan yang dilakukan pasangan suami istri (pasutri) asal Kediri.
Korban tertipu bujuk rayu pelaku yang mengaku bekerja sebagai perawat dan lagi cari jodoh. Korban pun mengalami kerugian hingga Rp47 juta.
Kejadian penipuan ini terungkap setelah aparat kepolisian Sektor Cerme, berhasil mengamankan dua orang pelaku asal Kediri, dalam kasus dugaan penipuan bermodus asmara.
"Akibat aksi tipu-tipu tersebut, korban CKT, 25 tahun, kehilangan uang mencapai Rp47 juta," terang Kapolsek Cerme Iptu Andik Asworo.
Menurut Iptu Andik, jika pelaku utama penipuan ini adalah Widya Rohma SW (27), warga Desa Kedung Malang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku Widya dibantu suami, yaitu Fiki Andi W (27).
Kejadian bermula pada awal bulan Oktober 2024 lalu. Korban berkenalan dengan pelaku Widya Rohma melalui media sosial Tinder. Dalam perkenalan itu pelaku mengaku sebagai perawat yang berstatus jomblo alias single yang sedang mencari pendamping hidup
“Padahal yang sebenarnya, pelaku ini sudah menikah dan sudah memiliki anak,” lanjut Andik.
Karena hubungan yang semakin intens melalui media sosial, membuat korban menaruh hati kepada pelaku. Hal itu pun langsung dimanfaatkan pelaku untuk mengibuli korban dan menguras hartanya
"Modusnya, kepada korban, pelaku mengaku bahwa bapaknya sedang dirawat di RS Dr Soetomo Surabaya dan sedang membutuhkan bantuan biaya pengobatan," lanjutnya.
Bujuk rayu dan rengekkan Widya pun membuat hati korban CKT luluh dan mengirimkan uang melalui transfer hingga mencapai puluhan juta rupiah. Meskipun korban belum pernah ketemu sama sekali dengan wanita idamannya.
“Karena korban sudah memiliki rasa cinta dan ingin mencari jodoh, kemudian mengirim uang secara transfer. Pertama sebesar Rp500.000, hingga berlanjut transfer yang ke-12 kalinya sebesar Rp 2.000.000. Total transfer Rp47 juta,” jelas Andik Asworo.
Namun akhirnya lambat laun, korban mulai curiga. CKT pun memberanikan diri untuk mengecek ke RS Dr Soetomo Surabaya. Dan ternyata, tidak ada pasien bernama Suryanto, sebagaimana yang dijadikan alibi pelaku.
Load more