Penanganan Kasus Rizal Sampurna Terseok-seok, Banyuwangi Perlu Bentuk Satgas TPPO
- tim tvone - happy oktavia
Banyuwangi, tvOnenews.com – Belum ada titik terang terkait dengan nasib Rizal Sampurna (29), Pekerja Migran Banyuwangi yang dikabarkan meninggal dunia di Kamboja menjadi pembelajaran untuk kita semua. Padahal berbagai pihak seperti P4MI, KBRI, Disnakertrans Banyuwangi, hingga kuasa hukum yang telah ditunjuk membenarkan bahwa Rizal telah meninggal dunia pada awal April 2025.
Namun, hingga hampir sebulan sejak kematian itu dikabarkan, semua pihak tersebut belum bisa memberi kepastian kapan jasad Rizal akan dipulangkan ke tanah air.
"Keluarga masih menunggu kepastian pemulangannya. Kapan pastinya juga belum tahu, katanya semuanya masih menunggu," kata Saputri yang merupakan sepupu Rizal Sampurna.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Migran Care Banyuwangi, Siti Uut Rochimatun menilai bila Banyuwangi sudah seharusnya membentuk Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO).
Satgas tersebut, kata dia, sedianya merupakan keharusan mengingat Banyuwangi jadi salah satu daerah lumbung pekerja migran di Jawa Timur.
"Fungsi Satgas TPPO misal ada persoalan seperti di Kamboja ini penanganannya bisa lebih cepat. Semua tidak saling menunggu, istilahnya ada ujung tombak yang terjun langsung, tanpa harus saling lempar tanggung jawab," kata perempuan yang akrab disapa Uut tersebut, Senin (28/04).
Untuk penanganan persoalan Rizal, Uut mengimbau kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan agar lebih luwes dan tidak hanya bergantung informasi dari KBRI.
Ia memberi usul agar semua pihak seperti Pemkab ataupun tim kuasa hukum agar juga aktif berkoordinasi dan mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk ikut turun tangan.
"Semakin banyak yang mendorong semakin optimal penanganan. Kalau tidak ada yang mendorong dan saling menunggu, khawatir kasusnya bisa tertimbun bahkan tidak tertangani," tegas UUt.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris DPW Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur, Agung Subastian.
Pria asli Banyuwangi ini menyebut bila Satgas TPPO kini merupakan kebutuhan bagi Banyuwangi bila memang ingin melindungi pekerja migran atau yang kemudian kerap disebut pejuang devisa.
Lebih-lebih untuk melindungi warga dari jeratan mafia perdagangan orang ke Kamboja.
Load more