Wamen Dikti Diwaduli Rektor Tak Adanya BOS di Perguruan Tinggi
- Tim tvone - umar sanusi
Jombang, tvOnenews.com - Halal Bihalal dan Sarasehan Pendidikan Tinggi Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Fauzan, berlangsung menarik.
Sebab acara yang berlangsung di Gelora Abi As’ad Unipdu, Peterongan, Jombang, Sabtu (26/4) tersebut menjadi ajang wadul para rektor perguruan tinggi swasta.
Diantaranya mengenai penerimaan mahasiswa baru antara perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Rektor mengusulkan adanya pembatasan semacam pagu dalam sistem penerimaan murid baru di sekolah. Dengan adanya pagu, perguruan tinggi swasta tidak terus jauh tertinggal dengan perguruan tinggi negeri.
Yang cukup menarik, usulan Kholid Novianto Rektor Universitas Billfateh, Lamongan. Rektor yang mengenakan baju batik dan kopyah putih ini meminta kepada Wamen Dikti agar pemerintah juga memberikan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk mahasiswa.
"Alangkah baiknya kalau perguruan tinggi juga mendapatkan BOS sehingga para mahasiswa tidak terbebani biaya kuliah," kata Kholid saat sesi dialog dengan Wamen.
Kepada wartawan usai acara, Wamen Fauzan tidak mentertawakan usulan rektor tersebut, melainkan menyambut dengan penuh harapan.
"Itu menjadi saran dan doa. Mudah-mudahan pemerintahan kita negara kita kuat, Insya Allah akan bisa dipenuhi. Tapi untuk saat ini masih proses," katanya.
Jawaban serupa juga disampaikan Fauzan mengenai pertanyaan terkait pembebasan biaya untuk mahasiswa yang merupakan materi kampanye Presiden Prabowo.
"Yang jelas sampai sekarang Pak Presiden itu masih berikhtiar bagaimana caranya, ya kita tunggu. Kalau cita-cita besarnya sebenarnya kepingin tidak hanya sekedar sekolah tapi kuliah juga gratis, kan begitu cita-citanya. Tapi kan ini perlu proses tidak bisa bim salabim, " jelas Wamen Fauzan.
Rektor Unipdu, Zulfikar As’ad mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Wilayah (PW) LPTNU Jawa Timur atas kepercayaan menjadikan Unipdu sebagai tuan rumah kegiatan strategis ini.
“Pondok Darul Ulum ini sering disebut dengan sebutan Pondok Njoso atau Rejoso, namun semuanya tetap merujuk ke tempat yang sama. Disini ada 13 lembaga pendidikan formal, terutama di jenjang dasar dan menengah. Karena itu, mayoritas lulusannya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan ini berdampak pada jumlah mahasiswa yang masuk ke Unipdu,” jelas Gus Ufik.
Load more