Aksi Perundungan Sekelompok Remaja Putri di Alas Maliran Blitar Viral di Media Sosial
- Tim tvone - imron
Blitar, tvOnenews.com – Dunia remaja kembali tercoreng akibat aksi perundungan yang terjadi di kawasan Alas Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Seorang remaja putri berinisial BN menjadi korban kekerasan fisik dan verbal oleh sekelompok remaja putri. Ironisnya, aksi tidak terpuji ini terekam dalam sebuah video yang kini viral di media sosial.
Dalam video amatir berdurasi pendek yang beredar luas, tampak BN menangis saat dikerumuni oleh beberapa remaja putri lainnya. Para pelaku justru terdengar tertawa, berteriak, bahkan mengeluarkan kata-kata kasar kepada korban. Salah satu pelaku bahkan menantang BN dengan ucapan penuh provokasi.
Peristiwa ini diketahui terjadi di kawasan hutan wisata Maliran, Kecamatan Ponggok. Para pelaku disebut masih berusia sebaya dengan korban. Aksi perundungan dilakukan tanpa rasa empati dan secara berkelompok, sehingga menimbulkan keprihatinan publik.
Kasi Humas Polres Blitar Kota IPTU Samsul Anwar menindaklanjuti viral nya video tersebut, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan. Polisi melacak nomor kendaraan bermotor yang terlihat dalam video untuk menemukan korban. Saat mendatangi rumah korban, orang tua BN mengaku tidak mengetahui insiden tersebut.
"Bullying yang terjadi di Alas Maliran beberapa hari yang lalu, Polres Blitar Kota melakukan langkah untuk mengungkap kejadian bullying tersebut dengan mencari identitas korban," katanya, Sabtu (27/4).
Setelah pihak kepolisian menunjukkan video dan menjelaskan kronologi kejadian, orang tua korban akhirnya diminta membuat laporan resmi ke Polres Blitar Kota.
Berdasarkan laporan tersebut, polisi remaja putri yang diduga terlibat dalam aksi perundungan kini tengah diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Setelah laporan diterima, kami segera memanggil beberapa remaja putri yang ada di dalam video untuk dimintai keterangan. Selain itu, korban juga akan menjalani visum di rumah sakit untuk melengkapi barang bukti," ujar IPTU Samsul Anwar
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami motif di balik aksi kekerasan tersebut serta mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut terhadap para pelaku. (min/hen)
Load more