Jombang, tvOnenews.com – Di usia muda, Muhammad Jadid Maulana (22), pemuda asal Desa Watu Dakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, sukses menekuni budidaya lobster air tawar hingga meraup omzet hingga Rp 40 juta per bulan. Usahanya diberi nama JM Lobster Farm ini berlokasi di Jalan Kutilang No. 03, Desa Watudakon, Kesamben.
Menariknya, Jadid memulai usaha ini secara otodidak sejak tahun 2022, hanya bermodal tekad dan referensi dari media sosial, buku, hingga jurnal. Ia memulai dari satu kolam kecil di garasi rumahnya, kini berkembang menjadi 10 kolam besar dan 25 akuarium karantina.
"Awalnya saya tertarik karena melihat peluang pasar yang besar. Setelah cari-cari info, saya beli bibit lobster online dan mulai belajar sambil praktik langsung," kata Jadid menceritakan kepada awak media, Senin (14/4).
Jadid mengatakan, lobster air tawar tergolong mudah dirawat dan tidak menimbulkan bau menyengat. Pakan pun mudah didapat, mulai dari kecambah, wortel, kentang, pelet, hingga protein hewani seperti cacing dan daging ikan. Ia juga rutin melakukan pengamatan harian untuk memastikan kondisi lobster tetap sehat dan produktif.
Menurutnya, salah satu keunggulan lobster adalah masa panennya yang relatif cepat. Dari bibit hingga siap konsumsi, hanya membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 9 bulan. Bahkan jika memakai bibit berukuran 3-4 cm, bisa dipanen lebih cepat.
"Lobster konsumsi kami dijual dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 180 ribu per kilogram. Per kilonya rata-rata berisi 20 ekor lobster ukuran 50 gram," jelasnya.
Selain membudidayakan sendiri, Jadid juga menerima setoran panen dari para mitra petani setiap pekan. Fokus usahanya kini lebih pada produksi indukan dan bibit lobster berkualitas, yang dijaga melalui sistem perkawinan silang antar frame agar terhindar dari inbreeding dan menjaga kualitas genetik.
Load more