Surabaya, tvOnenews.com - Untuk mendorong program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, serta melindungi petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi, PT Pupuk Indonesia meminta petani untuk tetap berhati-hati dalam memperoleh pupuk bersubsidi, terutama di media sosial. Pasalnya modus penipuan saat ini makin gencar dan menyasar petani di tengah kebutuhan pupuk yang cukup tinggi.
"Pupuk bersubsidi hanya bisa didapatkan oleh petani terdaftar, dan hanya bisa ditebus di kios resmi yang kami tunjuk. Jadi penjualan pupuk bersubsidi melalui media sosial sudah jelas penipuan," tegas Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana.
Saat ini telah beredar akun TikTok dengan nama @pt.petrokimia.id. akun tersebut seakan merupakan akun resi. Akun ini juga menayangkan harga-harga pupuk bersubsidi di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Wijaya memastikan akun TikTok tersebut bukan akun resmi Petrokimia Gresik. Adapun akun TikTok resmi yang digunakan Petrokimia Gresik untuk melakukan edukasi tentang pupuk bersubsidi dan distribusinya, yaitu @petrokimiagresik.
Selain @pt.petrokimia.id, ada akun TikTok lain yang jua menawarkan pupuk bersubsidi untuk petani, yaitu @pupuk.bersubsidi, dan akun-akun palsu lain di TikTok, Facebook, Instagram, dan medsos lainnya. Ia pun berharap masyarakat selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya. Serta mewaspadai akun media sosial yang mengatasnamakan Pupuk Indonesia maupun anper, karena bisa menjadi modus penipuan.
“Pemerintah telah membuat regulasi yang jelas dan sangat memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi. Petani terdaftar cukup membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) saat melakukan penebusan pupuk bersubsidi di kios resmi,” ujar Wijaya.
Lebih lanjut ia menambahkan, modus penipuan lain yang memanfaatkan pupuk bersubsidi yaitu pupuk tiruan yang sudah pasti penggunaannya merugikan petani. Secara tertulis Pupuk Indonesia sudah melarang distributor dan kios binaan untuk menjual pupuk semacam itu. Larangan ini tertuang dalam SKUP (Surat Kemampuan Usaha Penunjang) yang ditandatangani oleh Distributor.
Load more