Surabaya, tvOnenews.com – Tokoh masyarakat sekaligus Penasehat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Lukman Ladjoni, menanggapi polemik revisi UU TNI 2025 yang memicu aksi demonstrasi di berbagai daerah, termasuk di Kota Surabaya. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menelaah isi revisi tersebut sebelum menolak.
"Sekarang ini luar biasa canggihnya teknologi, kalau pertahanan kita nggak kuat, berapa banyak sudah TKA masuk ke Indonesia? Jutaan. Jangan sampai kita lengah," ujar Lukman, Rabu (26/3).
Lukman juga menyesalkan aksi demo yang terjadi saat Bulan Suci Ramadan.
"You nggak usah menghargai orang yang puasa, tapi setidaknya hargai bulan Ramadan! Kenapa baru sekarang ada demo seperti ini di Surabaya? Ada apa?" tegasnya.
Lukman menepis anggapan bahwa revisi UU TNI ini adalah upaya menghidupkan kembali Dwifungsi ABRI. Menurutnya, di era saat ini, ancaman tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga di ranah siber dan geopolitik.
"Orba itu stabilitas nasional. Sekarang? Ini soal pertahanan dan keamanan. Dunia sudah berubah, permainan sudah cyber warfare," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa UU TNI sangat penting untuk menjaga keutuhan negara dan mengamankan kepentingan nasional. Salah satu poin krusial dalam revisi ini adalah peran TNI dalam menanggulangi ancaman siber dan melindungi warga negara di luar negeri.
Load more