Banjir Luapan Kali Lamong di Balongpanggang Berangsur Surut, BPBD Minta Warga yang di Hilir Waspada
- tvOne - m habib
Gresik, tvOnenews.com - Kondisi banjir luapan Kali Lamong dan sungai Bengawan Solo terus menjadi perhatian pihak terkait. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik melaporkan jika perkembangan bencana banjir yang melanda pemukiman warga di sejumlah kecamatan akibat luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo itu hingga Senin (3/3), mulai berangsur surut.
Hingga saat ini genangan akibat luapan Kali Lamong masih terlihat di wilayah 4 kecamatan, yakni Kecamatan Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kecamatan Kedamean.
Untuk Kecamatan Benjeng, genangan banjir masih melanda di beberapa desa, dengan ketinggian air antara 10 hingga 70 cm. Desa Deliksumber menjadi salah satu yang terdampak paling parah, dengan 120 rumah warga terendam.
Kecamatan Cerme juga terdampak cukup luas, termasuk di Desa Morowudi yang merendam 95 rumah dan Desa Pandu dengan 35 hektar tambak yang terendam.
Kecamatan Menganti menjadi salah satu wilayah dengan dampak cukup signifikan. Di Desa Boboh, terdata 230 rumah tergenang dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Sementara itu, Perumahan Maharaja Residence dan Graha Menganti 2 juga terdampak banjir dengan puluhan rumah terendam.
Kecamatan Kedamean, khususnya Desa Cermen, mengalami genangan yang merendam lahan pertanian seluas 22 hektar.
Sementara itu, genangan banjir di Kecamatan Balongpanggang mulai surut, sementara di Kecamatan Cerme, Menganti, dan Kedamean, air masih mengalami peningkatan perlahan
Selain Kali Lamong, luapan Bengawan Solo juga mengakibatkan banjir di Kecamatan Bungah, Dukun, dan Manyar.
Di Kecamatan Bungah, banjir merendam 20 hingga 35 rumah di sejumlah dusun, termasuk fasilitas umum seperti masjid dan lembaga sekolah.
Kecamatan Dukun juga terdampak. Di Desa Madumulyorejo dan Jrebeng, genangan banjir di rumah-rumah warga dan jalan lingkungan.
Di Kecamatan Manyar, tiga rumah di bantaran sungai di Desa Sembayat tergenang, sehingga warga harus membuat tanggul penahan air.
Adapun upaya penanganan, BPBD Gresik bersama berbagai pihak telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk koordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, BPBD Jawa Timur, serta pemerintah desa dan kecamatan terdampak.
Evakuasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman serta pendirian tenda pengungsian di Desa Bringkang dan Desa Boboh.
Selain itu, petugas juga menempatkan perahu evakuasi di titik-titik kritis, termasuk Desa Boboh, Kedungrukem, dan Desa Pandu. Petugas juga gencar mendistribusikan logistik ke dapur umum di desa-desa terdampak untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
BPBD terus memantau kondisi di lapangan dan mengimbau warga yang berada di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan terus mengikuti arahan petugas. (mhb/gol)
Load more