Jombang, tvOnenews.com - Video lansia dalam mobil ambulan dibawa untuk membeli pupuk bersubsidi yang sempat viral menuai berbagai respon. Dinas Pertanian Jombang menyampaikan klarifikasi prosedural terhadap kejadian yang berlangsung di sebuah kios pupuk di Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, beberapa saat lalu tersebut.
Much Rony Kepala Dinas Pertanian Jombang mengatakan, kasus yang viral ini terjadi karena miskomunikasi di lapangan. Lansia dalam video tersebut diketahui bernama Rochmah (71 tahun), petani asal Desa Brodot, Kecamatan Bandarkedungmulyo.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Jombang, lanjut Rony, Rochmah baru saja pulang dari berobat pada Jumat (21/2) siang. Dalam perjalanan pulang, anaknya mampir ke kios pupuk milik Suparjo di Desa Pucangsimo untuk menebus pupuk.
"Ibu Rochmah kebetulan habis pulang berobat dengan menggunakan ambulans desa, lalu anaknya sekalian ingin mengambil pupuk. Ada miskomunikasi di kios, tetapi kami sudah turun langsung untuk memastikan semuanya beres. Hak ibu Rochmah sudah terpenuhi, dan kami pastikan mekanisme penebusan tetap mempertimbangkan kondisi sosial dan kemanusiaan," jelas Much Rony, Kamis (27/2) di kantornya.
Much Rony Kepala Dinas Pertanian Jombang menjelaskan bahwa aturan penebusan pupuk bersubsidi memang mengharuskan kehadiran langsung petani yang terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) .
Kebijakan ini diterapkan guna memastikan transparansi dan ketepatan sasaran dalam distribusi pupuk bersubsidi. Namun, pemerintah telah menyiapkan mekanisme khusus bagi mereka yang tidak memungkinkan hadir secara langsung.
"Kehadiran penerima memang diperlukan agar bisa difoto melalui aplikasi sebagai bentuk transparansi. Ini memastikan bahwa penyaluran pupuk benar-benar sesuai aturan. Tetapi dalam situasi tertentu, ada pertimbangan sosial dan kemanusiaan yang harus diperhitungkan," terangnya.
Load more