Kodim 0819 Pasuruan Bongkar Penipuan Tender Makanan Bergizi Gratis
- tvOne - yogie
Pasuruan, tvOnenews.com - Kodim 0819 Pasuruan Jawa Timur berhasil mengungkap penipuan tender makanan bergizi gratis (MBG). Mereka kini telah diserahkan ke Polres Pasuruan Kota setelah menggelar sosialisasi ilegal dan menjanjikan tender MBG kepada para pengusaha catering.
Pasi Intel Kodim 0819 Pasuruan, Kapten Czi Dimas Yulianto, mengungkapkan bahwa lima orang tersebut mengatasnamakan sebuah yayasan dan melakukan bimbingan teknis (bimtek) di salah satu rumah makan di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
Dalam kegiatan tersebut, para pelaku menjanjikan kerja sama dalam program MBG dengan meminta biaya pendaftaran sebesar Rp1.400.000 dan biaya pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebesar Rp600.000 kepada para pengusaha catering.
"Yang lebih parah, ada petani yang dijanjikan dapurnya akan dipakai untuk MBG. Mereka meminta satu kecamatan menyiapkan satu dapur," ujar Dimas, Jumat (31/1).
Tak hanya itu, para peserta bimtek juga diminta membayar biaya tambahan seperti tiket pesawat, hotel, uang makan, biaya sertifikasi, hingga konsumsi kegiatan.
Saat digerebek, kelima pelaku tidak dapat menunjukkan legalitas yayasan mereka. Mereka berdalih bahwa proses legalitas yayasan masih berjalan di notaris. Bahkan, saat diminta menunjukkan KTP, salah satu pelaku mengaku tidak membawanya.
"Kami serahkan kasus ini ke Polres Pasuruan Kota setelah mereka tidak bisa menunjukkan identitas dan legalitas yang sah," kata Dimas.
Dimas juga mengimbau kepada para pelaku usaha catering untuk berhati-hati dan mencari informasi resmi terkait program MBG melalui situs resmi yang dikelola oleh pemerintah.
"Proses pendaftaran tidak dipungut biaya," tegasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, menyatakan bahwa setelah dilakukan penyelidikan, empat dari lima orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami sudah menetapkan 4 tersangka dan mereka sudah kami tahan," ujar Choirul, Sabtu (1/2/2025).
Saat ini, polisi masih terus mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat. Choirul menyebutkan, pihaknya masih menganalisis keterangan para saksi dan mendalami motif di balik penipuan ini.
"Masih dalam tahap pengembangan, dan kami akan rilis secara lengkap dalam waktu dekat," tambahnya.
Load more