Diduga Sopir Mengantuk, Sebuah Mobil Pick Up Jatuh ke Jurang Sedalam 150 Meter
- tvOne - wawan sugiarto
Lumajang, tvOnenews.com - Diduga sopir mengantuk, sebuah mobil pick up terjatuh ke jurang sedalam 150 meter di Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (1/2). Akibat insiden ini, 2 orang yakni sopir dan kernet mengalami luka serius.
Kedua korban merupakan sopir dan kernet yang diketahui bernama Rozikin (27) dan Alif Alfan Ubaidillah (23), warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, yang sedang dalam perjalanan pulang usai antar muatan telur ke wilayah Tanggul Jember.
Proses evakuasi korban berlangsung dramatis lantaran kondisi medan jurang sangat curam dengan kemiringan hingga 90 derajat. Petugas dibantu warga setempat harus turun menggunakan tali untuk melakukan evakuasi korban.
Diketahui, kronologi kejadian bermula saat pick up yang dikemudikan korban hendak melewati hutan di blok Watu Tulis. Usai melewati tikungan, tiba-tiba mobil jatuh ke jurang. Diduga, sopir mengantuk hingga insiden tersebut tak terhindarkan.
Menurut keterangan warga, sebelum kecelakaan mobil tanpa muatan tersebut usai mengantar pesanan telur ke wilayah Kabupaten Jember. Saat hendak kembali ke Malang, sopir diduga mengantuk dan kejadian nahas tersebut tak terhindarkan. Beruntung 2 korban masih selamat namun mengalami luka patah tulang akibat insiden tersebut.
"Ini penyebabnya sopir ngantuk. Sebenarnya korban ini beriringan dengan mobil temannya yang di belakang. Saat tiba di lokasi, mobil korban terlalu ke kanan dan sempat diklakson sama temannya namun ndak dengar hingga akhirnya jatuh ke jurang," kata Subur, salah satu warga di lokasi, Sabtu (1/2).
Melihat mobil korban jatuh ke jurang, teman korban berusaha memanggil namun tidak ada respon, sehingga teman korban berusaha mencari bantuan warga.
Setelah kurang lebih 3 jam, kedua korban akhirnya bisa dievakuasi warga. Kini, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Tumpang, Kabupaten Malang untuk mendapat pertolongan medis. Sementara, mobil pick up masih belum bisa dievakuasi lantaran kondisi jurang yang curam menjadi kendala ditambah minimnya peralatan untuk proses evakuasi.
"Kedua korban kritis, salah satunya mengalami patah tulang di bagian kaki dan bahu. Tadi korban sudah dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan. Sementara, mobil pikapnya masih dibawah (jurang) ini menunggu bantuan alat berat untuk evakuasi," pungkasnya. (wso/gol)
Load more