Perayaan Imlek 2576, Museum Potehi Gudo akan Bagikan Souvenir Boneka Presiden RI

Jombang, tvOnenews.com - Menyambut tahun baru Imlek 2576 Kongzili Museum Potehi Gudo, Jombang, Jawa Timur melakukan hal berbeda dengan Imlek sebelumnya. Museum yang menghimpun puluhan perajin boneka wayang dari negeri tirai bambu tersebut akan membagikan souvenir boneka presiden dan mantan presiden Indonesia serta tokoh dunia. Semakin dekat dengan imlek pembuatan boneka tokoh tersebut kini tengah dikebut.

Museum Potehi Gudo yang berada di kompleks Klenteng Hong San Kiong Gudo, telah menjadi pusat Wayang Potehi di Indonesia. Selain memporoduksi wayang potehi dan telah dihadiahkan kepada sejumlah negara Asia dan Eropa, pagelaran Wayang Potehi juga kerap mewarnai even budaya tingkat regional dan internasional.

Menjelang tahun baru Imlek 2576 tahun 2025 ini Museum Potehi Gudo akan melakukan hal berbeda dengan imlak sebelumnya. Museum akan membagikan souvenir istimewa, berupa boneka tokoh nasional dan internasional, utamanya presiden dan mantan presiden Republik Indonesia.   

"Jadi ini juga ada tokoh-tokoh nasional termasuk pak Prabowo pak Jokowi pak Habibie semua presiden nanti bisa untuk kenang-kenangan. Ini kan menjelang imlek saya kebut," terang Toni Harsono, pemilik Museum Potehi Gudo, Senin (20/1).

Selain tokoh yang istimewa, lanjut Toni Harsono, pembuatan souvenir juga berbeda. Sebab dikerjakan oleh perajin pilihan dengan bahan kayu jati, sehingga hasilnya dipastikan menjadi souvenir yang istimewa. Tokoh yang tengah dikerjakan oleh para perajin, diantaranya Presiden Prabowo Subianto, Soeharto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, Habibie, Jokowi dan Presiden Gus Dur. Sedangkan tokoh internasional diantaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.    

Saat ini boneka-boneka tokoh nasional dan internasional tersebut sedang dalam pengerjaan terakhir, tinggal pemberian warna serta pemasangan kostum. Rencananya tanggal 29 Januari 2025 tepat pada tahun baru Imlek 2576 telah selesai seluruhnya. 

Selain ditarget waktu, perajin juga dituntut kemiripan maksimal boneka dengan objek aslinya. Namun dikarenakan bonekanya berukuran hanya sekepal genggaman orang dewasa, pembuatannya cukup sulit.  

"Kesulitannya ukurannya harus sama, sama dengan presisi wajahnya. Untuk membuat wajah yang persis dengan aslinya yang paling sulit membuat mata karena mata menentukan karakter," ujar Samsul, salah satu perajin potehi.