Surabaya, tvOnenews.com - Siap mengamankan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Polda Jatim dan jajaran menggelar Operasi Lilin Semeru 2024. Operasi ini akan berlangsung mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Kombes Pol Komarudin Dirlantas Polda Jatim, mengatakan dalam Operasi Lilin Semeru 2024 ini, tentunya seluruh personel masing-masing sudah mulai disebar ke pospam, posyan dan pos terpadu yang telah ditempatkan pada titik-titik strategis.
"Mudah-mudahan pospam ini dengan disi oleh gabungan seluruh personel instansi terkait, TNI, Polri dan dinas terkait lainnya akan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat pada masa Natal 2024 dan tahun baru 2025," ujarnya di Mapolda Jatim, Jumat (20/12).
Komarudin menambahkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang dilakukan, ada beberapa masukan yang ditindaklanjuti. Diantaranya antisipasi lonjakan lalu lintas yang diprediksi akan terjadi mulai 21 Desember 2024.
Sebagaiamana diketahui hasil survei Kemenhub, Jatim menjadi daerah asal tertinggi dan menjadi daerah tujuan tertinggi dalam pegerakan yang meningkat 2,82 persen. Dari 107 juta pergerakan tahun 2023 diprediksi tahun 2024 akan terjadi 110 juta pergerakan.
"Ini kita antisipasi tahapan-tahapan kegiatan preemtif, preventif telah kita lakukan. Termasuk antisipasi terhadap terjadinya laka yang melibatkan sarana angkutan umum," ucapnya.
Disinggung terkait antisipasi kejadian laka di jalur wisata pegunungan, Komarudin menyebut Polda Jatim bekerjasama dengan masyarakat. Ada beberapa titik yang sudah dipantau langsung, masyarakat sekitar atau organisasi masyarakat sekitar telah membangun sarana-sarana yang bisa antisipasi laka.
"Seperti petunjuk arah dan pemasangan ban-ban, karung yang ditempatkan pada jalur-jalur ekstrem yang akan mengarah ke tempat wisata ketinggian ini sudah kita pantau langsung," ungkapnya.
Pihak kepolisian juga akan memberikan informasi 1 x 24 jam yang bisa diakses masyarakat mengenai perkembangan situasi cuaca hari per hari.
"Prediksi cuaca dari BMKG akan terus diupdate sehingga masyarakat bisa melihat, masyarakat akan memilih akses jalur mana yang bisa digunakan sehingga kita bisa mengantisipasi setelah informasi diberikan kita antisipasi lebih lanjut. Termasuk sarana prasarana yang kita siapkan," pungkasnya. (sha/far)
Load more