Blitar, tvOnenews.com – Tujuh kecamatan mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar dalam penanganan stunting. Ketujuh kecamatan tersebut adalah Kanigoro, Udanawu, Ponggok, Wonodadi, Binangun, Garum, dan Wlingi.
Dinas juga telah mengidentifikasi kasus stunting di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar. Menurutnya, dari hasil identifikasi semua daerah, ditemukan kasus yang perlu diangkat dengan penanganan konvergensi bersama-sama.
“Dalam kegiatan audit stunting ini, ada tujuh kecamatan dan sembilan desa yang kami hadirkan untuk penanganan kasus stunting secara konvergensi. Bukan karena kasusnya tinggi, namun ada hal yang perlu ditangani bersama,” kata Kepala DP3APPKB Kabupaten Blitar, Mikhael Hankam Indoro.
Tujuh kecamatan dipilih lantaran ada kasus stunting yang bisa diselesaikan di tingkat kecamatan, pada beberapa daerah itu perlu ditangani bersama. Audit ini akan didalami dan diidentifikasi permasalahan penyebab kasus stunting.
Selanjutnya, akan ada rekomendasi dari tim pakar yang menjadi salah satu dasar untuk menyampaikan kepada OPD terkait.
“Contoh, ditemukan kasus di keluarga yang perlu penanganan sanitasi, nanti penanganannya bersama dengan DPUPR dan dinas lain terkait,” tuturnya.
Sebab penanganan stunting ini harus ditangani lintas sektor, sehingga dapat mewujudkan zero stunting.
Ada beberapa faktor penyebab stunting, antara lain soal pola asuh, gizi, calon pengantin mengalami anemia dan calon pengantin terlalu gemuk maupun terlalu kurus. Namun, rata-rata penyebab stunting di Kabupaten Blitar terkait pola asuh.
“Angka kasus stunting di Kabupaten Blitar masih tinggi, sekitar 20,3 persen. Lewat audit ini, kami berupaya menekan angka stunting di Kabupaten Blitar,” kata Hankam. (min/hen)
Load more