Banyuwangi, tvOnenews.com - Sektor pendidikan dan kesehatan merupakan program prioritas Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi nomor urut 01 Ipuk Fiestiandani-Mujiono. Paslon ini terus memperkuat dua sektor tersebut, termasuk dengan memperkuat sumber daya manusianya (SDM). Salah satu caranya dengan mengangkat tenaga guru dan kesehatan honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Komitmen ini juga untuk menuntaskan penataan tenaga non-ASN (tenaga honorer/THL) di lingkungan Pemkab Banyuwangi, karena PPPK yang telah diangkat merupakan tenaga honorer yang selama ini telah mengabdi di Pemkab Banyuwangi.
“Memang belum semuanya bisa diangkat sebagai PPPK. Kami lakukan bertahap dan ke depan terus diperkuat, terutama untuk guru dan kesehatan sebagai pilar peningkatan kualitas SDM," kata Mujiono.
Saat ini PPPK guru dan tenaga kesehatan telah ditempatkan di berbagai penjuru Banyuwangi, termasuk di SD dan SMP yang terletak di pinggiran, sekitar kawasan hutan, dan daerah yang jauh dari pusat kota.
Demikian juga tenaga kesehatan telah ditempatkan di 45 puskesmas yang tersebar di seluruh Banyuwangi, serta rumah sakit umum daerah (RSUD). Sebagian juga membantu di puskesmas pembantu yang menjangkau wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota.
“Harapannya para guru dan nakes PPPK ini menjadi pendorong pemerataan layanan pendidikan dan kesehatan, di samping juga terus berupaya memperbaiki fasilitas pendidikan maupun kesehatan,” ujar Mujiono yang telah 30 tahun berkarir di Pemkab Banyuwangi.
Ke depan menurut Mujiono akan menuntaskan tenaga honorer yang masih ada dengan pengusulan formasi PPPK Banyuwangi ke pemerintah pusat. Sehingga nanti semua tenaga honorer menjadi ASN, salah satunya PPPK
Terkait dengan dukungan ke guru swasta, Mujiono mengatakan telah ada beberapa mekanisme, meskipun memang belum bisa ideal sepenuhnya mengingat kapasitas anggaran daerah. Misalnya ada skema Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS) yang per tahunnya berkisar Rp5,3 miliar termasuk untuk insentif guru swasta, serta insentif guru PAUD non-PNS yang mencapai Rp7,2 miliar per tahun.
Sementara itu, Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 02 Ali Makki Zaini melakukan pendekatan diri kepada masyarakat serta menyerap aspirasi peternak lokal. Ali Makki bertemu dengan ratusan peternak di Kecamatan Bangorejo dan Siliragung, Selasa (8/10).
Pria yang akrab disapa Gus Makki duduk bersama dengan ratusan peternak kambing dan sapi di dua kecamatan yang tergabung dalam Bolo Ngarit tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah peternak banyak menyampaikan persoalan penanganan ternak di kawasan Banyuwangi selatan.
"Kami ingin ada Puskeswan di daerah Bangorejo dan Siliragung, sehingga kami tidak perlu jauh-jauh datang ke Pesanggaran," ungkap Bejo salah seorang peternak.
Arifin, peternak lainnya juga menginginkan agar peternak di wilayah Banyuwangi selatan juga diberikan perhatian. Pasalnya, selama hampir 15 tahun peternak di Kecamatan Bangorejo dan Siliragung sama sekali tidak tersentuh program dari Pemkab Banyuwangi.
"Kami ini kandang, ternak dan cari pakan sendiri secara mandiri. Tidak ada perhatian apapun dari pemerintah," cetusnya.
Mendengar keluhan para peternak itu, Gus Makki langsung memberikan respon positif. Pasalnya, potensi peternakan di Banyuwangi menjadi perhatian serius bagi pasangan Cabup Cawabup Ali-Ali untuk mendorong pertumbuhan sektor peternakan di Kabupaten ujung timur pulau Jawa.
"Sektor peternakan memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi pedesaan. Usaha peternakan menunjukkan potensi besar yang perlu didukung oleh kebijakan yang tepat dan berkelanjutan," ungkap Gus Makki.
Jika ditakdirkan jadi Bupati Banyuwangi, Gus Makki berkomitmen untuk mendukung para peternak, mulai dari penyediaan akses terhadap pasar yang lebih luas, hingga bantuan teknis dalam pengelolaan peternakan yang modern.
"Agar bisa lebih maksimal dan optimal dalam laden-laden peternak, maka awal jika ditakdirkan jadi Bupati, kami akan kembalikan peran Dinas Peternakan seperti dulu lagi. Tidak lagi jadi satu dengan Dinas Pertanian dan Pangan," ujar Gus Makki.
Peran Dinas Peternakan akan lebih optimal dan maksimal, termasuk penyediaan akses layanan berupa fasilitas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kecamatan Bangorejo dan Siliragung.
"Pentingnya inovasi dalam pengelolaan peternakan, maka akan kita manfaatkan teknologi dan pengetahuan modern agar peternakan di Banyuwangi tidak hanya bertahan, tapi bisa berkembang lebih pesat," tegasnya.
Pasangan calon ini juga berjanji untuk menjadikan sektor peternakan sebagai salah satu prioritas dalam program kerja mereka, dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan swasta, untuk meningkatkan investasi di bidang ini. (hoa/far)
Load more