Ajengan berwarna kuning tersebut, sebagai simbol kebijaksanaan serta kemakmuran.
"Selain itu juga diartikan sebagai bentuk terima kasih atas limpahan rahmat Beliau untuk kemakmuran, kesejahteraan, kesuburan, serta rezeki di dunia ini," kata Pembimbing Masyarakat Hindu (Pembimas) dari Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur (Jatim) Budiono, Sabtu (5/10/24).
Disamping itu, kata Budiono, Hari Raya Kuningan ini juga dapat diartikan sebagai sesaji yang mengandung simbol tamiang dan endongan.
Sedang arti dari Tamiang sendiri menggambarkan sebagai perlindungan sekaligus mengingatkan manusia akan hukum alam semesta.
"Jika masyarakat gagal beradaptasi dengan alam atau menaati hukum alam, maka masyarakat akan tergilas oleh roda alam yang terus berputar," ungkapnya.
Oleh karena itu, melalui perayaan Hari Raya Kuningan ini diharapkan masyarakat dapat menata kembali kehidupan harmonis (hita), yang sesuai dengan ajaran hindu. Sedangkan Endongan sendiri sebagai pembekalan hidup di semesta alam.
"Hari Raya Kuningan ini adalah saat yang tepat untuk umat hindu datang dan memercayakan diri kita kepada tuhan untuk mendapatkan perlindungan," tambahnya.
Load more