"Karena kita ini melanjutkan dari asal usul nenek moyang kita dulu," sambung Kades.
Sementara itu, ribuan masyarakat tampak antusias mengikuti jalannya sedekah bumi. Terlihat sejak siang hari, warga terus memadati halaman pendopo desa setempat dengan membawa aneka tumpeng mulai dari hasil bumi dan berbagai makanan dari rumahnya masing-masing.
Selain itu terdapat beberapa tumpeng raksasa yang diarak mulai dari Balai Dusun Gurangwetan menuju Dalean dan finish di Balai Desa Guranganyar. Masing-masing terlihat unik. Ada gunungan super besar berbentuk ular naga, gunungan tumpeng aneka buah segar, serta tumpeng berisi berbagai hasil bumi, termasuk buah-buahan, polowijo dan lainnya.
“Tumpeng dan gunungan tersebut adalah hasil gotong royong warga kami dari masing-masing rukun tetangga dan rukun warga,” jelas Kades.
Tidak hanya itu saja, ribuan warga juga berpakaian busana Nusantara dan menggelar arak-arakan ala karnaval 17an, seperti menggunakan pakaian adat, pakaian tentara, serta pakaian unik lainnya.
Rasa bahagia bisa mengikuti sedekah bumi Desa Guranganyar diungkapkan oleh Saiful warga RT 02 RW 03 Dusun Dalean. Dirinya mengaku warga dengan suka cita membuat gunungan buah-buahan dan sayur-sayuran berbentuk ular naga raksasa untuk meramaikan jalannya sedekah bumi Desa Guranganyar.
"Warga sangat bahagia sekali mas. Untuk pembuatan gunungan ular naga raksasa butuh bahan sekitar satu kuintal lebih dan waktu selama 10 harian. Menghabiskan uang sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta," jelas Saiful.
Load more