Jakarta, tvOne
Ia menjelaskan perbaikan harus dilakukan secepatnya guna meminimalisasi dampak bila sewaktu-waktu kembali terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Grogol, di antaranya Jatirejo, Gambyok, Grogol, dan Wonoasri, Kamis (20/1) malam. Banjir dipicu tingginya curah hujan sehingga sungai tidak mampu menampung air.
Banjir juga disebabkan kerusakan sejumlah tanggul sungai sehingga air bukan semakin surut tetapi semakin tinggi. Warga, terutama Desa Gambyok, bahkan mengungsi ke balai desa, karena air semakin tinggi bahkan hingga bagian paha orang dewasa.
Intensitas hujan yang tinggi tersebut membuat tanggul penahan Sungai Hardisingat ambrol dan air meluap sampai ke areal persawahan dan pemukiman warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Slamet Turmudi mengatakan pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kediri dan Balai Besar Wilayah Sungai juga langsung melakukan pengecekan kerusakan akibat banjir dan longsor tersebut.
Pemkab Kediri juga sudah mendata apa saja yang perlu diperbaiki. Setelah pengecekan tersebut pemkab segera melakukan perbaikan terutama penguatan tanggul Sungai Hardisingat.
"Dinas PU akan memperkuat tanggul yang rusak dan membangun permanen jembatan yang tertimpa longsor di Desa Kalipang," katanya.
Pihaknya juga mendirikan posko di Desa Gambyok untuk menampung pengungsi yang rumahnya terendam banjir. Namun, saat banjir surut, warga yang mengungsi di posko itu, kembali ke rumah masing-masing.
"Kemarin ada beberapa kepala keluarga (KK) yang mengungsi, pagi tadi sudah pulang karena banjir sudah surut," ujar dia.
Kepala Seksi Perencanaan Desa Sumberejo, Imam Muhajir, berharap, pemerintah kabupaten segera melakukan perbaikan fasilitas umum karena di daerah itu juga terdampak banjir.
Namun, ia juga mengatakan banjir juga cepat surut, sehingga warga secepatnya pulang ke rumah.
"Kami berharap pemkab segera memperbaiki kerusakan yang ada," katanya. (umm/ant)
Load more