Keluarga Korban Tuntut Keadilan, Pelaku Rudapaksa Gadis di Bawah Umur di Nganjuk Tak Kunjung Diproses Hukum
- tim tvone - kasianto
Nganjuk, tvOnenews.com - Keluarga korban rudapaksa seorang gadis di bawah umur di Nganjuk akhirnya angkat suara, menuntut keadilan atas kasus yang tak kunjung diproses hukum. Meski sudah melaporkan kejadian tersebut beberapa hari yang lalu, hingga kini belum ada perkembangan signifikan dalam penanganan kasus ini.
Menurut keterangan dari keluarga korban, gadis berusia 16 tahun tersebut mengalami trauma berat akibat kejadian yang menimpanya.
"Pihak keluarga sudah melaporkan kejadian ini sejak beberapa hari yang lalu, namun hingga sekarang belum ada kejelasan. Bahkan diduga pelaku juga sudah dipanggil, tapi belum ada upaya hukum terhadapnya,” jelas salah satu keluarga korban.
Keluarga korban merasa diabaikan dan tidak mendapatkan perlindungan hukum yang seharusnya. Mereka juga menuding adanya kurang keseriusan dalam penanganan kasus ini.
"Kami hanya ingin keadilan untuk anak kami. Pelaku harus dihukum sesuai dengan perbuatannya," tegasnya.
Kasus ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Lembaga Bantuan Hukum. Mereka menyayangkan lambatnya proses hukum dan mendesak agar kasus ini segera dituntaskan.
"Ini adalah masalah serius yang menyangkut masa depan seorang anak. Aparat hukum harus bertindak cepat dan tegas dalam menegakkan keadilan," jelas Wahju Priyo Djatmiko.
“Saya prihatin dan tersentuh dengan apa yang telah menimpa korban yang masih genap usia 16 tahun. Saya berjanji akan mengawal kasus ini sampai tuntas,” ujar Wahju.
Terduga pelaku yang hingga kini belum tertangkap, Wahju mendesak kepolisian untuk bekerja semaksimal mungkin agar segera bisa ditangkap dan diproses hukum.
“Saya yakin polisi sangat profesional dan proaktif, dan pelaku bisa segera ditangkap,” imbuh Wahju.
Sementara dalam melancarkan aksi bejatnya, KM diduga menggunakan modus tertentu untuk memperdaya korbannya. Yakni dengan menyaru sebagai ‘orang pintar’ atau paranormal, yang mampu menyembuhkan penyakit non-medis.
“Benar, diduga pelaku menyaru sebagai orang pintar. Korban ini dibilangnya sedang sakit sehingga harus disembuhkan,” kata keluarga korban Kelik Widi.
"Modus itulah, terduga pelaku KM kerap menunggu korban pulang di depan sekolah, kemudian dipaksa untuk ikut dengannya dengan dalih akan diobati," jelas Kelik.
Load more