Lumajang, tvOnenews.com – Erupsi Gunung Semeru (3.676 Mdpl) kembali terjadi pada Rabu (8/5) pagi, sekitar pukul 06.53 WIB. Hal itu, disampaikan Ghufron Alwi, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru melalui laporannya.
“Tinggi kolom letusan teramati ± 600 m di atas puncak (± 4276 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik,” tulis Ghufron, Rabu (8/5).
Berdasarkan laporan periodik Pos Pengamatan Gunung Api Semeru 6 jam terakhir, sejak pukul 00.00 – 06.00 WIB, seismograf merekam 10 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 19 sampai 22 milimeter dengan durasi 140 detik.
Selain itu, Gunung Semeru juga alami 2 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tremor harmonik dan 1 kali gempa tektonik jauh.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi meminta masyarakat khususnya yang bermukim di kaki Gunung Semeru untuk mewaspadai potensi hujan abu yang bisa terjadi.
“Saat ini kita sudah memasuki musim kemarau, jadi jika letusan itu mengeluarkan abu vulkanik kemudian terbawa angin, baik ke sektor tenggara maupun ke utara kemungkinan bisa menjangkau beberapa kecamatan tempat bermukimnya warga, nah itulah yang harus kita antisipasi,” terang Patria.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa ini masih berada di level 3 atau Siaga.
Load more