Nganjuk, tvOnenews.com - Sejumlah warga di Nganjuk mengungkapkan kebingungan mereka saat melihat poster mantan Bupati Marhaen Jumadi masih menempel di mobil siaga desa.
Poster yang menampilkan wajah mantan Bupati tersebut telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat, pasalnya mantan bupati itu isunya akan mencalonkan kembali dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang.
Menurut beberapa warga, poster tersebut terpampang dengan jelas di bagian belakang maupun samping mobil siaga desa. Beberapa warga menyatakan keheranan mereka atas fenomena ini dan mempertanyakan alasan di balik keberadaan poster mantan bupati tersebut.
Salah seorang warga, Hadi Waluyo menyatakan, ia melihat poster itu setiap hari ketika mobil siaga melintas. Hadi heran mengapa poster tersebut masih dipertahankan di sana, apakah ada alasan khusus atau hanya kelalaian semata.
"Ya, hanya merasa heran saja dengan kejadian tersebut. Saya mempertanyakan prosedur dan etika penggunaan kendaraan yang belinya pakai uang negara dari rakyat di fungsikan dalam konteks politik," kata Hadi, Sabtu (27/4).
Menurut Hadi, hal tersebut seperti kurang etis, apalagi sebentar lagi masuk tahapan Pilkada.
"Jadi seperti terkesan manfaatkan fasilitas pemerintah untuk mengejar kekuasaan, padahal kalau sesuai aturan sudah jelas melanggar, tapi kenapa beliaunya masih saja menerjang aturan," ungkap Hadi.
Hal semacam ini mencerminkan kurang etis terhadap masyarakat dan terkesan tidak memberikan contoh yang baik dalam berdemokrasi.
"Sudah nyata, tidak memberikan contoh yang baik dalam berdemokrasi, karena sebentar lagi di Nganjuk akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2024, yaitu pemilihan Bupati dan Wakil Bupati," jelas Hadi.
"Warga Nganjuk ramai memperbincangkan foto mantan Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi yang masih menempel pada mobil siaga desa setiap hari lalu lalang di jalanan.Hal ini terkesan seperti bentuk kampanye mencuri start, karena pada tahun 2024, Marhaen Jumadi sudah santer akan mencalonkan diri sebagai calon bupati nganjuk pada pilkada pada 2024," ungkap Hadi.
"Kalau saya, sebagai masyarakat hanya prihatin saja melihat fenomena ini, sudah jelas seperti memberikan contoh yang kurang baik dan lagi itu mobilnya plat merah dan kalau jumlahnya dulu setiap desa, kemungkinan sekarang sudah berkurang," imbuh Hadi.
"Harapan saya, poster tersebut di lepas, kan, beliaunya sudah tidak menjabat lagi sebagai Bupati, dan lagi posternya bergambar Bupati Nganjuk, kan sekarang sudah ada yang menjabat yaitu, Pj Bupati," ujarnya.
"Kalau bisa di ganti saja, poster yang menempel pada mobil siaga desa, sudah jelas tidak patut untuk dicontoh, mau sosialisasi memperkenalkan diri mau maju Cabup sah-sah saja, tapi jangan menggunakan fasilitas milik pemerintah," pungkas Hadi. (kso/gol)
Load more