“Sekarang ini sulit bahan bakunya, kalau ada juga beli. Daripada gitu mendingan sekalian beli yang sudah jadi,” tandas Musriani yang mengaku warga Kelurahan Gedongombo, Semanding ini.
Lebaran kali ini, para pedagang selongsong ketupat mengaku, dalam sehari mampu menjual sedikitnya 2.000 selongsong. Setiap selongsong dijual seharga Rp2.500 per biji atau 25.000 per ikat isi sepuluh biji, tergantung ukurannya.
Selain menjual selongsong ketupat, perajin juga menyediakan daun lontar serta janur bagi yang ingin membuat selonsong sendiri. Sebab, sebagian warga lebih senang merangkai selongsong kutupat sendiri, karena bisa dibuat macam-macam bentuk. Untuk satu ikat berisi 20 lembar, dipatok harga Rp25.000.
Dalam tradisi lebaran ketupat, warga di Tuban biasanya memasak ketupat dan sayur untuk dimakan bersama keluarga serta dibagikan tetangga dekat. Saat perayaan, biasanya masyarakat membawa ketupat ke masjid atau mushola-mushola pada pagi hari setelah selesai menjalankan ibadah sholat subuh. Ketupat kemudian ditata bersama dengan beragam sayur, biasanya opor ayam, sayur lodeh pepaya dan ikan pindang, ini kemudian didoakan oleh pemuka agama selanjutnya dimakan bersama-sama. (htn/far)
Load more