Bojonegoro, tvOnenews.com - Jelang bulan ramadan yang tinggal sepekan ini, Pondok Pesantren Modern Al-fatimah di Bojonegoro, mendatangkan Prof Dr Muhammad Salim Abu As, Guru Besar Al Azhar Kairo dan Dr KH Hasan Ubaidillah sekretaris Kopertais IV Surabaya, dalam Seminar International bertema Recontextualizing Fiqh for Equal Humanity and Subtainble.
Menurut KH Tamam Syaifuddin, Pengasuh Ponpes Modern Al-fatimah, seminar internasional ini sebagai sebuah keniscayaan untuk mendukung prinsip kesamaan derajat kemanusiaan dan perdamaian yang berkelanjutan.
"Peradaban manusia harus diikuti dengan peradaban fiqh, fiqh itu dalam arti adalah pedoman agama,” tutur Kiai Tamam.
Mengikuti perkembangan jmodernaman dan peradaban manusia, lanjut Kiai Tamam, pentingnya pedoman agama itu harus diupdate.
“Kalau memang harus diupdate (Recontextualisi), maka diperlukan SDM-SDM yang berkualitas yang paham tentang agama dan perkembangan jaman,” tuturnya.
“Kemajuan jaman harus diikuti juga dengan kemajuan ilmu agama, jangan sampai para santri dan mahasiswa ketinggalan mengupdate ilmu agamanya di jaman modern ini,” tandas Kiai Tamam.
Fleksibilitas dan relevansi ajaran Islam di tengah gelombang era masyarakat 5.0 dengan berpegang pada Alquran dan As-Sunnah perlu ditafsirkan kembali dalam pendekatan kontekstual dan relevan oleh para ahli fuqaha dan ahli hukum Islam, terkait pertanyaan dan kebutuhan Islam kontemporer serta kemanusiaan universal dalam masyarakat global.
Ada 450 peserta hadir termasuk para santri, Rektor dan seluruh Dekan fakultas juga Kaprodi dan seluruh mahasiswa IAI Al Fatimah, serta Ketua BEM seluruh PTS di Bojonegoro dan Ketua OSIS SMA se-Kabupaten bojonegoro.
Dia berharap adanya seminar internasional bisa diaktualisasikan para peserta untuk bisa menghadapi peradaban agama kini dan yang akan mendatang. Dan sebagai jalan pembuka bentuk kerjasama berkelanjutan untuk perguruan tinggi IAI Al Fatimah dengan Universitas Al Azhar Kairo kedepan. (hen)
Load more