“Turunnya cuman 500 perak, kita pedagang eceran bingung karena belum diturunkan. Takutnya nanti baik lagi saat puasa. Nggak berani pak turun kalau untuk eceran,” kata Sulistiyawati khawatir.
Di tingkat distributor turunya harga beras yang masih belum mencapai harga eceran tertinggi (het) yakni 15 ribu per kilogramnya ini didorong oleh suplai beras yang meningkat dari Bulog.
Namun demikian, para pedagang beras meyakini bahwa harga beras akan kembali naik di awal bulan Maret karena telah masuk bulan puasa Ramadhan.
“Kalau pasokan lancar, awal puasa diperkirakan masih stabil namun saat mendekati lebaran umumnya beras terjadi peningkatan permintaan dan harga bisanya ikut naik,” terang Juariyah salah satu pedagang beras.
Selain pedagang eceran maupun distributor, Irmawati salah satu pedagang warung makan terus resah karena naiknya harga beras sangat berpengaruh terhadap omset pendapatan warungnya yang menurun.
“Bulan Ramadhan atau puasa itu waktu ramai pak kita berjualan masakan jadinya kita pasti beli beras dalam jumlah banyak. Semoga masih stabil harganya karena kita penjual masakan dan warung nggak mungkin menaikan harga porsi masakan,” kata Irmawati. (zaz/gol)
Load more