Surabaya, tvOnenews.com – Permasalahan sampah yang ada di laut dari hari ke hari semakin tak terbendung. Hal ini menimbulkan dampak kerusakan luar biasa pada kehidupan laut. Selain mengotori lautan, sampah juga termakan dan meracuni hewan-hewan laut.
Misalnya saja sampah plastik. Plastik adalah polimer organik sintetis. Karakter plastik yang ringan, kuat dan tahan lama membuat plastik banyak digunakan untuk pembuatan berbagai macam produk, terutama produk kemasan makanan dan minuman.
Sebagai salah satu kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, ASPRA menggelar kegiatan bersih pantai di Kenjeran Park Surabaya, Sabtu (3/2) lalu.
Melalui kegiatan pembersihan pantai, pengumpulan sampah, pengelolaan limbah plastik dengan benar ditujukan untuk mengurangi ancaman terhadap lingkungan.
“Kami lihat semakin hari sampah plastik menjadi masalah. Ini juga bagian tanggung jawab kami, sebagai perusahaan plastik yang sudah berdiri sejak 1991. Kami tidak ingin hanya menghasilkan dan mengambil keuntungan tetapi harus ada dampak tersendiri untuk lingkungan dan bisa mengedukasi masyarakat juga,” ungkap Ricky Winoto.
Ricky ingin mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang akan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Bahwa masalah sampah plastik yang tengah dihadapi bisa diatasi dengan membuang sampah plastik pada tempatnya dan mendaur ulang sampah plastik agar bisa bernilai guna.
“Harus bisa mengedukasi masyarakat bahwa sampah plastik sebenarnya bukan hal jelek kalau bisa mengolahnya dengan baik. Setelah kita pakai, bisa didaur ulang dan masih bisa bermanfaat,” ungkapnya.
Ricky mencontohkan, beberapa produk yang diproduksi dengan bahan PET. PET banyak diproduksi untuk botol, toples, hingga galon air.
Plastik PET disebut yang paling banyak didaur ulang jika dibandingkan plastik lainnya. Plastik berbahan PET mudah didaur ulang dan dibentuk menjadi fiber, kain, lembaran plastik dan masih banyak lainnya.
“PET ini sustainabilitynya sangat tinggi. Material lain memang bisa didaur ulang, tapi nilai manfaatnya dan lebih mudah diolah dari PET dan lebih aman untuk kesehatan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Konsumen bisa mengetahui sebuah produk tersebut berbahan PET dengan cara melihat simbol pada produk tersebut.
Ricky menyebut, pihaknya tidak hanya melakukan kegiatan bersih pantai. Namun secara berkelanjutan akan membuat program pengeloaan limbah plastik (divisi recycle).
Nantinya limbah produk terutama galon air dari pelanggan yang sudah tidak digunakan lagi akan dibeli dan didaur ulang menjadi produk bernilai guna baru lainnnya.
Mengolah limbah plastik menjadi salah satu cara menyelamatkan lingkungan dan bagian dari kebiasan melestarikan lingkungan.
“Kedepan kita harap semua yang terlibat di industri plastik bisa mengarah ke sana,” ungkapnya.
Sementara itu, pengunjung pantai Kenjeran Park Surabaya Fajar Wirawan (43) mengatakan bahwa kesadaran membuang sampah plastik di tempatnya harus menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai salah satu bentuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Semakin bagus kalau kita sadar bawa botol sendiri, tumbler. Kurangi pakai plastik yang enggak perlu, jangan buang sampah apa saja sembarangan apalagi di dekat pantai. Kalau didaur ulang semakin bagus lagi, jadi semakin sedikit yang dikirim ke TPA dan tidak tambah numpuk di sana,” ungkapnya.
Permasalah sampah plastik ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah ataupun institusi terkait, tapi masyarakat juga perlu berperan aktif dan turut berkontribusi.
Misalnya saja berperilaku bijak dalam menggunakan produk berbahan dasar plastik bahkan sebisa mungkin menghindari penggunaan barang-barang yang berpotensi menjadi sampah, bukan hanya plastik, sehingga mengurangi produksi sampah plastik ataupun sejenisnya demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. (gol)
Load more