Maka dari itu, ia ingin ilmu dan mata pelajaran baru ini benar-benar tepat sasaran. Menurutnya, tak hanya memberi bekal ilmu, tapi juga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari saat berkendara di jalanan.
"Harapannya para guru mampu memberikan pembekalan wawasan dan pengetahuan di sekolah masing-masing, sehingga Gen Z mampu menjadi pelopor keselamatan dalam usaha mencapai target zero accident. Apalagi guru dapat memberikan materi pendidikan mengenai keselamatan lalu lintas di kelas sekolah mereka masing-masing," paparnya.
"Dalam kurikulum baru ini, target kita menciptakan tertib lalu lintas dan dapat kita capai, supaya angka laka lantas termasuk di Jatim yang termasuk paling besar di Indonesia bisa ditekan," sambungnya.
Sedangkan, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah menyebut, 6.004 pengemudi yang terlibat laka lantas di Indonesia masih berusia di bawah 17 tahun atau 14,3 persen. Dengan adanya mata pelajaran baru itu, ia berharap bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
"Harapannya bisa tertanam sikap disiplin sejak usia dini. Kelak dewasa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas bagi orang di sekitarnya, karena edukasi ini merupakan wujud nyata kepedulian kita bersama kepada masyarakat, khususnya terhadap anak-anak," pungkasnya. (far)
Load more