Banyuwangi, tvOnenews.com – Setelah terjadi tarik ulur, akhirnya jasad EF, siswa MI di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, yang ditemukan tewas tergantung di kandang sapi, batal diautopsi.
Jenazah bocah 11 tahun yang duduk di bangku kelas 5 ini tak jadi diautopsi, karena ibu kandung korban berubah pikiran. Orang tua kandung sudah ikhlas atas meninggalnya EF.
Solakhudin mengaku juga telah berkoordinasi dengan penyidik kepolisian atas peristiwa ini bahwa proses autopsi tidak dilanjut.
“Sudah saya informasikan ke penyidik, harus ada surat pernyataan dan segala macam,” tuturnya.
Alhasil, RSUD Blambangan tidak bisa memberikan kesimpulan penyebab kematian korban. Apakah murni gantung diri atau ada penyebab lain.
“Sedangkan secara pemeriksaan luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. Hanya ada bekas jeratan tali di leher, itu aja,” terangnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega juga membenarkan jika orang tua kandung korban tiba-tiba menolak dilakukan autopsi.
“Alasannya, karena ibu kandung merasa kasihan. Sebelum mendapat berita duka, ia belum melihat kondisi jenazah anaknya,” kata Vega.
Diketahui, selama ini korban tinggal dan jadi anak angkat dari pasangan Moh Anshori dan Misrihati sejak usia 2 tahun.
Sementara orang tua kandungnya berdomisili di Ponorogo dan Nganjuk. Saat insiden terjadi, ibunya berada di Ponorogo. Ia tiba di Banyuwangi pagi tadi.
“Jenazah korban sudah kami serahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya bisa dimakamkan,” kata Vega.
Meski batal autopsi, kasus kematian EF terus didalami kepolisian untuk mengetahui penyebabnya. Vega mengaku akan melibatkan Dinas Sosial, Bapas, hingga psikolog forensik.
“Kemungkinan murni bunuh diri, kemungkinan lain-lain masih terus kita dalami,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, bocah 11 tahun berinisial EF, warga Dusun Krajan, Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, ditemukan ayah angkatnya tergantung di kandang sapi, Senin (21/1) pagi. Saat ditemukan, pelajar kelas 5 MI ini sudah tidak bernyawa lagi.
Saksi berteriak melihat apa yang ada di depannya. Bersamaan dengan itu, warga sekitar berdatangan dan membantu menurunkan korban.
Pasca dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka. Kejadian ini diteruskan ke Kepala Desa Sumberkencono dan dilaporkan ke Polsek Wongsorejo. (hoa/hen)
Load more