Genap 100 Hari Genosida Israel ke Palestina, Ustad Bahtiar Nasir Minta Indonesia Kirim Proposal Perdamaian

Magetan, tvOnenews.com - Genap 100 hari pembantaian dan upaya genosida oleh zionis Israel dan sekutunya kepada warga Palestina yang semakin masif dilakukan, Dai dan Ulama Kondang Ustadz Bahtiar Nasir berharap kepada pemerintah Indonesia mengirimkan Proposal Perdamaian kepada Israel, untuk menghentikan pembantaian dan peperangan berkepanjangan. 

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ustad Bahtiar Nasir saat menghadiri tabligh akbar dan doa bersama mendukung kemerdekaan Palestina di GOR Ki Mageti Kabupaten Magetan,  Minggu pagi (14/1/2024).

Di hadapan ribuan umat muslim dari berbagai kalangan se Kabupaten Magetan, dan dihadiri juga dari masyarakat Ponorogo, Ngawi dan Madiun ini, Ustad Bahtiar Nasir menyampaikan tiga makna 100 hari genosida yang dilakukan oleh zionis Israel kepada warga Palestina. 

“Hari ini tepat hari ke seratus upaya pembantaian dan genosida warga Palestina, ada tiga makna yang kami sampaikan diantaranya sudah 100 hari lamanya upaya pembantaian panjang, terencana, masif dan kejam dari negara Israel dan sekutunya terhadap kemanusiaan,” kata Bahtiar. 

Kedua, lanjut Bahtiar seratus hari ini jelas adanya pembiaran oleh negara-negara internasional, dimana kini dunia sudah tidak lagi menghargai kemanusiaan bahkan pro terhadap penjajahan. 

Ketiga, kondisi ini semakin membuat negara-negara Islam di dunia yang pro kemanusiaan dan mendukung kemerdekaan Palestina semakin masif dalam melakukan berbagai perlawanan.

“Berbagai upaya negara-negara arab untuk mendamaikan Israel dan Palestina pun tak membuahkan hasil, bahkan proposal perdamaian yang diberikan oleh negara Mesir dan negara arab lainya juga ditolak oleh Israel,” imbuhnya.

Sehingga Ustadz Bahtiar Nasir bersama jutaan umat muslim dan warga masyarakat se Indonesia yang pro kemanusiaan, serta mendukung kemerdekaan Palestina berharap kepada negara Indonesia, untuk mengirimkan proposal perdamaian kepada Israel dan sekutunya untuk segera menghentikan peperangan dan pembantaian jutaan anak-anak dan wanita yang tidak berdosa. 

“Pastinya Indonesia saya berharap akan menjadi yang terdepan, lewat kementrian luar negeri dan seluruh komponen masyarakat Indonesia bersatu membuat proposal perdamaian, karena saya yakin Indonesia bisa menjadi yang terdepan dalam menyelesaikan persoalan ini dengan izin Allah SWT,” pungkasnya.