Surabaya, tvOnenews.com - Jaringan narkoba Pulau Madura identik sebagai wilayah sentral penyuplai peredaran narkoba di Jawa Timur dan kerap kali menjadi incaran. Untuk itu, BNNP Jatim terus berupaya memberantas peredaran narkoba di Pulau Madura. Langkah ini diambil setelah pihaknya menangkap bandar di tahun 2023 dan disebut sebagai kasus menonjol..
“Tahun 2024 nanti kita akan terus (berantas), khusunya para bandar-bandar ya. Fokus kita ke Madura, karena memang 2023 itu yang kita tangkap jaringan Madura,” ungkapnya, Jumat (22/12).
Aris menjelaskan, dari jaringan narkoba di Madura, pihaknya juga menemukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), setelah pihaknya mengamankan penyandang dana peredaran narkoba.
Kasus itu dianggapnya menonjol selama 2023 ini, dari sana pihaknya mengamankan empat unit mobil, sebuah rumah yang berdiri di atas sebidang tanah, motor dan perhiasan emas 45,86 gram, yang ditaksir senilai Rp 1,7 miliar. Hingga kini, BNNP Jatim masih mendalami kasus itu.
“Yang jelas kita ungkap itu dari Madura adalah jaringannya. Perannya ada yang sebagai kurir dan bandar juga ada. Makanya kita ungkap ada TPPU tadi, berarti memang dia sebagai penyandang dana,” jelasnya.
Selain Madura, pihaknya juga telah memetakan daerah rawan peredaran Narkoba di beberapa titik wilayah Jatim. Pemetaan itu berdasar hasil ungkap kasus selama 2023. Sesuai infografis yang dipaparkan BNNP Jatim, Mojokerto berada di puncak terkait peredaran narkoba.
“Ya termasuk daerah rawan juga di sana itu, di Mojokerto kemudian di Madura, Malang. Di samping memang banyak permintaan, dari aparat juga cukup intens melakukan operasi penegakan hukum,” pungkasnya.
Pemetaan daerah basis mafia narkoba ini secara masif akan dilakukan penindakan dengan tegas dan terukur di tahun 2024 di wilayah simpul peredaran narkoba, seperti wilayah Madura yang memiliki celah batas perairan yang cukup luas khususnya dari Kalimantan dan Sulawesi. (zaz/far)
Load more